Jakarta: Partai Demokrat memasukkan nama Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai calon alternatif untuk diusung di Pilpres 2019. Nama JK diusulkan bersanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Salah satunya pak JK. Ada suara-suara kader yang mengusulkan nama Pak JK berpasangan dengan AHY. Tentu itu suara kader yang aka dipertimbangkan oleh Majelis Tinggi Partai," kata Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean saat dihubungi wartawan, Jumat, 22 Juni 2018.
Namun, kata Ferdinand, nama JK masih sebatas usulan. Adapun sikap resmi partai diputuskan oleh Majelis Tinggi partai. Termasuk, nantinya berkomunikasi dengan Partai Golkar sebagai latar belakang partai JK.
"Tentu kami menghormati sikap Golkar saat ini yang masih mendorong Ketumnya Pak Airlangga sebagai wapres Pak Jokowi. Jadi kami masih melakukan komunikasi terbatas dengan beberapa tokoh Golkar," beber dia.
Keputusan mengusung JK, kata Ferdinand, bisa terwujud atau tidak. Partai Demokrat masih merumuskan strategi yang tepat. Termasuk membentuk koalisi poros ketiga atau bergabung ke salah satu poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Semua partai saat ini sedang menunggu dan memantau. Semua akan mulai terlihat pasca pilkada nanti. Kita tunggu saja," pungkas dia.
(Baca juga: Demokrat Yakin AHY Diterima jadi Pemimpin Nasional)
Jakarta: Partai Demokrat memasukkan nama Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai calon alternatif untuk diusung di Pilpres 2019. Nama JK diusulkan bersanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Salah satunya pak JK. Ada suara-suara kader yang mengusulkan nama Pak JK berpasangan dengan AHY. Tentu itu suara kader yang aka dipertimbangkan oleh Majelis Tinggi Partai," kata Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean saat dihubungi wartawan, Jumat, 22 Juni 2018.
Namun, kata Ferdinand, nama JK masih sebatas usulan. Adapun sikap resmi partai diputuskan oleh Majelis Tinggi partai. Termasuk, nantinya berkomunikasi dengan Partai Golkar sebagai latar belakang partai JK.
"Tentu kami menghormati sikap Golkar saat ini yang masih mendorong Ketumnya Pak Airlangga sebagai wapres Pak Jokowi. Jadi kami masih melakukan komunikasi terbatas dengan beberapa tokoh Golkar," beber dia.
Keputusan mengusung JK, kata Ferdinand, bisa terwujud atau tidak. Partai Demokrat masih merumuskan strategi yang tepat. Termasuk membentuk koalisi poros ketiga atau bergabung ke salah satu poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Semua partai saat ini sedang menunggu dan memantau. Semua akan mulai terlihat pasca pilkada nanti. Kita tunggu saja," pungkas dia.
(Baca juga:
Demokrat Yakin AHY Diterima jadi Pemimpin Nasional)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)