Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta berani mengganti menteri yang kinerjanya buruk. Sebab, taruhannya target kerja Jokowi yang harus dikejar tiga tahun mendatang.
“Kalau takut, yang merugi bukan partai politik dan bukan menteri,” kata Direktur Eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir dalam diskusi virtual, Jumat, 16 April 2021.
Wempy menyebut Jokowi harus menuntaskan seluruh visi dan misinya di sisa masa jabatan. Tugas itu hanya bisa diwujudkan bila Kepala Negara didukung pembantu yang sigap mengeksekusi segala perintahnya.
Baca: Partai Baru Diramal Masuk Koalisi Pemerintah
“Tidak perlu lagi ada keraguan buat Jokowi untuk mengganti, kalau memang menteri tidak punya kemampuan mengeksekusi program,” papar Wempy.
Menurut dia, ada indikator sederhana untuk melihat kinerja menteri. Pembantu yang baik akan berorientasi pada kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
“Kalau kebijakannya hanya menguntungkan kelompok tertentu, itu hanya bisa dinikmati segelintir orang,” ujar Wempy.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Staf Kantor Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melantik dua menteri. Melalui akun Twitter-nya, Ngabalin menyebut pejabat yang akan dilantik adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Investasi.
Namun, Ngabalin tidak menyebut nama yang akan memimpin dua kementerian tersebut. Dia meminta masyarakat menunggu keputusan Presiden ke-7 itu.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta berani
mengganti menteri yang kinerjanya buruk. Sebab, taruhannya target kerja
Jokowi yang harus dikejar tiga tahun mendatang.
“Kalau takut, yang merugi bukan partai politik dan bukan menteri,” kata Direktur Eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir dalam diskusi virtual, Jumat, 16 April 2021.
Wempy menyebut Jokowi harus menuntaskan seluruh visi dan misinya di sisa masa jabatan. Tugas itu hanya bisa diwujudkan bila Kepala Negara didukung pembantu yang sigap mengeksekusi segala perintahnya.
Baca:
Partai Baru Diramal Masuk Koalisi Pemerintah
“Tidak perlu lagi ada keraguan buat Jokowi untuk mengganti, kalau memang menteri tidak punya kemampuan mengeksekusi program,” papar Wempy.
Menurut dia, ada indikator sederhana untuk melihat kinerja menteri. Pembantu yang baik akan berorientasi pada kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
“Kalau kebijakannya hanya menguntungkan kelompok tertentu, itu hanya bisa dinikmati segelintir orang,” ujar Wempy.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Staf Kantor Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melantik dua menteri. Melalui akun
Twitter-nya, Ngabalin menyebut pejabat yang akan dilantik adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Investasi.
Namun, Ngabalin tidak menyebut nama yang akan memimpin dua kementerian tersebut. Dia meminta masyarakat menunggu keputusan Presiden ke-7 itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)