Jakarta: Seluruh calon Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang telah diberikan ke DPR dijamin berkompeten pada bidangnya. Para calon juga berpendidikan tinggi.
"Kami jamin nama itu sudah lolos kualifikasi. 10 orang Phd, delapan orang S2 dari universitas terpandang," kata anggota panitia seleksi (Pansel) komisioner KPPU Rhenald Kasali di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Senin, 5 Maret 2018.
Ia meminta DPR tidak mempermasalahkan kualitas para calon komisioner KPPU terpilih hanya karena ada beberapa nama yang tak lolos. Ia menegaskan para calon terpilih ini mempunyai kualitas yang baik.
"Kami tidak ingin yang jelek. Jadi tolong fokus pada yang terpilih. Ini orang yang bagus," tegas dia.
(Baca juga: Hanya Demokrat yang Tolak Calon Komisioner KPPU)
Guru besar Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia itu mempertanyakan sikap DPR yang ogah menindaklanjuti hasil seleksi tim pansel terhadap 18 calon komisioner KPPU. Menurut dia, sikap DPR itu mengancam negara.
"Kami bukan kali ini saja menjadi pansel. Apa motifnya? Ini justru berbahaya bagi negara," kata dia.
Anggota pansel KPPU lainnya, Ine Ruky membantah adanya konflik kepentingan dalam proses seleksi calon komisioner KPPU. Pasalnya, ia berdalih tak pernah berhubungan dengan para pelaku usaha berperkara.
"Saya kira kalau DPR menolak dan mengembalikan ke Presiden harus dibuktikan," ucap dia.
(Baca juga: Pengusaha Muda Tolak Pelemahan KPPU)
Jakarta: Seluruh calon Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang telah diberikan ke DPR dijamin berkompeten pada bidangnya. Para calon juga berpendidikan tinggi.
"Kami jamin nama itu sudah lolos kualifikasi. 10 orang Phd, delapan orang S2 dari universitas terpandang," kata anggota panitia seleksi (Pansel) komisioner KPPU Rhenald Kasali di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Senin, 5 Maret 2018.
Ia meminta DPR tidak mempermasalahkan kualitas para calon komisioner KPPU terpilih hanya karena ada beberapa nama yang tak lolos. Ia menegaskan para calon terpilih ini mempunyai kualitas yang baik.
"Kami tidak ingin yang jelek. Jadi tolong fokus pada yang terpilih. Ini orang yang bagus," tegas dia.
(Baca juga:
Hanya Demokrat yang Tolak Calon Komisioner KPPU)
Guru besar Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia itu mempertanyakan sikap DPR yang ogah menindaklanjuti hasil seleksi tim pansel terhadap 18 calon komisioner KPPU. Menurut dia, sikap DPR itu mengancam negara.
"Kami bukan kali ini saja menjadi pansel. Apa motifnya? Ini justru berbahaya bagi negara," kata dia.
Anggota pansel KPPU lainnya, Ine Ruky membantah adanya konflik kepentingan dalam proses seleksi calon komisioner KPPU. Pasalnya, ia berdalih tak pernah berhubungan dengan para pelaku usaha berperkara.
"Saya kira kalau DPR menolak dan mengembalikan ke Presiden harus dibuktikan," ucap dia.
(Baca juga:
Pengusaha Muda Tolak Pelemahan KPPU)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)