Jakarta: Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menang dengan curang saat pemilihan ketua umum di kongres ke-V pada 2020. Kongres itu disebut diatur untuk memenangkan AHY.
"Kongres Ke-V Partai Demokrat yang dipercepat pada tanggal 15 Maret 2020 di JCC Senayan Jakarta dirancang untuk mewariskan Ketua Umum DPP Partai Demokrat kepada AHY," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat versi KLB Sibolangit, Jhoni Allen Marbun, melalui keterangan tertulis, Minggu, 21 Maret 2021.
Kubu Partai Demokrat versi KLB ngotot sebut AHY tidak pantas menjadi ketua umum. Kongres itu dinilai penuh dengan politik dinasti keluarga Yudhoyono.
"Pemilihan Ketua Umum yang disebut aklamasi tetapi tidak memenuhi tata cara beracara kongres sebagaimana mestinya," ujar Jhoni.
Baca: Demokrat KLB Menilai Pemerintah Profesional Menyikapi Konflik Partai
AHY juga disebut menang karena banyak kader yang didepak saat pemilihan. Pemilihan AHY saat itu diklaim semena-mena.
Jhoni bahkan sempat protes dengan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat itu. Namun, protesnya tidak digubris.
"Peserta yang bukan pemilik hak suara diminta keluar (diusir) oleh pembawa acara dan hal tersebut di protes Jhoni Allen Marbun kepada Bapak SBY dan jawaban Bapak SBY sama yaitu nanti kita bicarakan," kata Jhoni.
Jakarta: Partai Demokrat versi
Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menang dengan curang saat pemilihan ketua umum di kongres ke-V pada 2020. Kongres itu disebut diatur untuk memenangkan AHY.
"Kongres Ke-V Partai Demokrat yang dipercepat pada tanggal 15 Maret 2020 di JCC Senayan Jakarta dirancang untuk mewariskan Ketua Umum DPP Partai Demokrat kepada AHY," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat versi KLB Sibolangit, Jhoni Allen Marbun, melalui keterangan tertulis, Minggu, 21 Maret 2021.
Kubu Partai Demokrat versi KLB ngotot sebut AHY tidak pantas menjadi ketua umum. Kongres itu dinilai penuh dengan politik dinasti keluarga Yudhoyono.
"Pemilihan Ketua Umum yang disebut aklamasi tetapi tidak memenuhi tata cara beracara kongres sebagaimana mestinya," ujar Jhoni.
Baca:
Demokrat KLB Menilai Pemerintah Profesional Menyikapi Konflik Partai
AHY juga disebut menang karena banyak kader yang didepak saat pemilihan.
Pemilihan AHY saat itu diklaim semena-mena.
Jhoni bahkan sempat protes dengan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat itu. Namun, protesnya tidak digubris.
"Peserta yang bukan pemilik hak suara diminta keluar (diusir) oleh pembawa acara dan hal tersebut di protes Jhoni Allen Marbun kepada Bapak SBY dan jawaban Bapak SBY sama yaitu nanti kita bicarakan," kata Jhoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)