Jakarta: Sosok 'nama besar' yang disebut-sebut akan terdepak dari jajaran kabinet Indonesia Maju tak terbukti. Kondisi itu dinilai akibat pengaruh negosiasi di lingkaran Istana.
"Betapa alotnya sebenarnya negosiasi di internal Presiden. Alih-alih dicopot, yang ada malah menambah komposisi partai politik masuk ke dalam anggota kabinet," kata Direktur Eksekutif Lingkar Mardani, Ray Rangkuti, dalam program Newsmaker Medcom.id bertajuk 'Reshuffle Kabinet Ubah Peta Politik?', Sabtu, 18 Juni 2022.
Kondisi tersebut membuat sejumlah posisi menteri dan wakil menteri diisi dari kalangan politikus. Menurut dia, dipilihnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) masuk jajaran kabinet sedikit mengubah peta politik dalam hal jajaran koalisi pemerintahan.
"Kalau mengubah peta iya, dengan masuknya PAN. Tetapi kan persoalan tadi nama besar tadi nyatanya enggak ada kan itu sebenarnya, yang ada nama besar masuk bukan nama besar yang keluar gitu ya, dalam hal ini Pak Zulkifli," ujar Ray.
Baca: Posisi Mendag Seharusnya Bukan Ketum Parpol
Menurut Ray, terdapat kesepakatan yang tak tercapai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Negara diyakini ingin memilih menteri dari kalangan profesional.
"Kelihatan presiden ingin agar anggota kabinetnya itu adalah orang-orang yang benar fokus melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya," ucap Ray.
Sebelumnya, Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menyebut spekulasi adanya nama besar yang akan didepak dari kabinet. Reshuffle tersebut diyakini akan memicu efek domino politik skala nasional.
"Spekulasi sekarang ini bahkan menyebut akan ada nama besar yang diberhentikan dari kabinet, yang mungkin akan memicu efek domino politik nasional," kata Dradjad Wibowo kepada wartawan sebelum pengumuman reshuffle.
Jakarta: Sosok 'nama besar' yang disebut-sebut akan terdepak dari jajaran
kabinet Indonesia Maju tak terbukti. Kondisi itu dinilai akibat pengaruh negosiasi di lingkaran Istana.
"Betapa alotnya sebenarnya negosiasi di internal Presiden. Alih-alih dicopot, yang ada malah menambah komposisi partai politik masuk ke dalam anggota kabinet," kata Direktur Eksekutif Lingkar Mardani, Ray Rangkuti, dalam program
Newsmaker Medcom.id bertajuk 'Reshuffle Kabinet Ubah Peta Politik?', Sabtu, 18 Juni 2022.
Kondisi tersebut membuat sejumlah posisi menteri dan wakil menteri diisi dari kalangan politikus. Menurut dia, dipilihnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) masuk jajaran kabinet sedikit mengubah peta politik dalam hal jajaran koalisi pemerintahan.
"Kalau mengubah peta iya, dengan masuknya PAN. Tetapi kan persoalan tadi nama besar tadi nyatanya enggak ada kan itu sebenarnya, yang ada nama besar masuk bukan nama besar yang keluar gitu ya, dalam hal ini Pak Zulkifli," ujar Ray.
Baca:
Posisi Mendag Seharusnya Bukan Ketum Parpol
Menurut Ray, terdapat kesepakatan yang tak tercapai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Negara diyakini ingin memilih menteri dari kalangan profesional.
"Kelihatan presiden ingin agar anggota kabinetnya itu adalah orang-orang yang benar fokus melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya," ucap Ray.
Sebelumnya, Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menyebut spekulasi adanya nama besar yang akan didepak dari kabinet.
Reshuffle tersebut diyakini akan memicu efek domino politik skala nasional.
"Spekulasi sekarang ini bahkan menyebut akan ada nama besar yang diberhentikan dari kabinet, yang mungkin akan memicu efek domino politik nasional," kata Dradjad Wibowo kepada wartawan sebelum pengumuman
reshuffle.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)