Jakarta: Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai koalisi besar tidak bisa menjamin kepemimpinan Joko Widodo di periode kedua berjalan mulus. Titi menyebut partai politik memiliki keinginan sendiri-sendiri.
"Apalagi kalau berkaca pada pemerintahan periode kedua SBY," kata Titi dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 13 Oktober 2019
Titi menyebut partai politik cenderung politis dan pragmatis merespons sebuah isu. Parpol cenderung lebih dominan menjaga basis elektoral dibandingkan konsistensi mendukung koalisi politik.
Namun, dukungan yang solid dari koalisi bisa terjadi bila kebijakan presiden populis dan mendapat dukungan luas masyarakat.
"Sangat mungkin partai-partai tidak akan mau mengambil risiko untuk melawan kebijakan yang mendapat dukungan besar dari rakyat. Karena mereka berkepentingan memelihara basis elektoral mereka untuk Pemilu 2024," papar dia.
Titi memprediksi bila pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin membentuk koalisi besar, kesolidan partai pendukung akan bertahan di dua tahun pertama. Hal itu berkaca dari pengalaman pemerintahan sebelumnya di mana masa bulan madu ialah dua tahun pertama pascapemilu.
"Tahun ketiga mulai muncul rial-riak. Diskursus terbuka di ruang publik. Selanjutnya pada tahapan pemilu sudah berjalan, orientasi menjaga kepentingan elektoral partai makin kuat. Di sana lah mereka mulai membangun narasi populis untuk kepentingan elektoral partai sebagai peserta pemilu," tutur dia.
Titi menilai bila Gerindra dan Demokrat bergabung, pengawasan pemerintahan masih bisa optimal. Namun, partai oposisi perlu bekerja secara terbuka, transparan, dan akuntabel kepada publik.
"Tantangannya adalah bagaimana mereka bisa benar-benar secara proporsional dan efektif bekerja sebagai kekuatan penyeimbang dan bukan asal sekadar beda dengan pemerintah. Dengan demikian masyarakat bisa mengukur kinerja oposisi secara baik. Tapi kalau menggunakan pendekatan asal beda dan asal menyerang, justru akan jadi kontraproduktif," tegas dia.
Jakarta: Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai koalisi besar tidak bisa menjamin kepemimpinan Joko Widodo di periode kedua berjalan mulus. Titi menyebut
partai politik memiliki keinginan sendiri-sendiri.
"Apalagi kalau berkaca pada pemerintahan periode kedua SBY," kata Titi dikutip dari
Media Indonesia, Minggu, 13 Oktober 2019
Titi menyebut partai politik cenderung politis dan pragmatis merespons sebuah isu. Parpol cenderung lebih dominan menjaga basis elektoral dibandingkan konsistensi mendukung koalisi politik.
Namun, dukungan yang solid dari koalisi bisa terjadi bila kebijakan presiden populis dan mendapat dukungan luas masyarakat.
"Sangat mungkin partai-partai tidak akan mau mengambil risiko untuk melawan kebijakan yang mendapat dukungan besar dari rakyat. Karena mereka berkepentingan memelihara basis elektoral mereka untuk Pemilu 2024," papar dia.
Titi memprediksi bila pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin membentuk koalisi besar, kesolidan partai pendukung akan bertahan di dua tahun pertama. Hal itu berkaca dari pengalaman pemerintahan sebelumnya di mana masa bulan madu ialah dua tahun pertama pascapemilu.
"Tahun ketiga mulai muncul rial-riak. Diskursus terbuka di ruang publik. Selanjutnya pada tahapan pemilu sudah berjalan, orientasi menjaga kepentingan elektoral partai makin kuat. Di sana lah mereka mulai membangun narasi populis untuk kepentingan elektoral partai sebagai peserta pemilu," tutur dia.
Titi menilai bila Gerindra dan Demokrat bergabung, pengawasan pemerintahan
masih bisa optimal. Namun, partai oposisi perlu bekerja secara terbuka, transparan, dan akuntabel kepada publik.
"Tantangannya adalah bagaimana mereka bisa benar-benar secara proporsional dan efektif bekerja sebagai kekuatan penyeimbang dan bukan asal sekadar beda dengan pemerintah. Dengan demikian masyarakat bisa mengukur kinerja oposisi secara baik. Tapi kalau menggunakan pendekatan asal beda dan asal menyerang, justru akan jadi kontraproduktif," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)