Jakarta: Empat parpol baru peserta pemilu 2019 dinilai bisa merebut ceruk suara dari parpol lama. Hal ini lantaran publik mulai jenuh terhadap parpol-parpol lama.
Pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menyebut pengesahan UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) bisa jadi salah satu sebab publik mulai jenuh terhadap parpol-parpol lama.
"Ada kejenuhan dan kemaraham publik terhadap parpol lama khususnya setelah mereka meloloskam UU MD3 kemarin. Kalau keempat parpol baru itu bisa mengkapitalisasi isu-isu ini dan meyakinkan pemilih kalau mereka tak akan bertabiat seperti parpol-parpol lama, saya rasa mereka punya potensi merebut suara," kata Ray usai menghadiri diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 21 Februari 2018.
Peluang parpol baru untuk merebut suara dari parpol lama, lanjut Ray, semakin terbuka lantaran Party ID masyarakat Indonesia masih rendah. Ray menyebut Party ID masyarakat Indonesia hanya sekitar 10 persen.
(Baca juga: Presiden Masih Mengkaji UU MD3)
"Artinya mayoritas masyarakat kita adalah orang yang tidak mengidentifikasikan diri dengan parpol manapun. Mereka terbuka untuk masuk ke parpol mana saja termasuk parpol baru," jelas Ray.
Meski begitu, Ray berpendapat parpol baru bisa saja gagal meraih simpati publik jika masih mengasosiasikan diri dengan Orde Baru. Isu Orde Baru, menurut Ray, tak akan mampu meraup ceruk suara generasi milenial yang tak pernah bersentuhan dengan zaman tersebut.
"Sebetulnya menurut saya antara kebutuhan meraup suara dan keinginan menonjolkan kejayaan Soeharto itu saling bertolak belakang. Isu sekarang bukan lagi tentang kejayaan Soeharto," tukas Ray.
Sebaliknya ia menyarankan kepada parpol-parpol baru untuk reaktif terhadap isu-isu yang berkembang saat ini. Peluang makin terbuka lebar jika parpol-parpol baru menonjolkan orang-orang yang punya kredibilitas dan integritas.
"Misalnya kalau mereka terpilih, dipercaya rakyat, mereka berani mengatakan akan mengubah UU MD3 yang ada saat ini, misalnya seperti itu," pungkas Ray.
(Baca juga: PPP Berharap Presiden Terbitkan Perppu MD3)
Jakarta: Empat parpol baru peserta pemilu 2019 dinilai bisa merebut ceruk suara dari parpol lama. Hal ini lantaran publik mulai jenuh terhadap parpol-parpol lama.
Pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menyebut pengesahan UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) bisa jadi salah satu sebab publik mulai jenuh terhadap parpol-parpol lama.
"Ada kejenuhan dan kemaraham publik terhadap parpol lama khususnya setelah mereka meloloskam UU MD3 kemarin. Kalau keempat parpol baru itu bisa mengkapitalisasi isu-isu ini dan meyakinkan pemilih kalau mereka tak akan bertabiat seperti parpol-parpol lama, saya rasa mereka punya potensi merebut suara," kata Ray usai menghadiri diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 21 Februari 2018.
Peluang parpol baru untuk merebut suara dari parpol lama, lanjut Ray, semakin terbuka lantaran Party ID masyarakat Indonesia masih rendah. Ray menyebut Party ID masyarakat Indonesia hanya sekitar 10 persen.
(Baca juga:
Presiden Masih Mengkaji UU MD3)
"Artinya mayoritas masyarakat kita adalah orang yang tidak mengidentifikasikan diri dengan parpol manapun. Mereka terbuka untuk masuk ke parpol mana saja termasuk parpol baru," jelas Ray.
Meski begitu, Ray berpendapat parpol baru bisa saja gagal meraih simpati publik jika masih mengasosiasikan diri dengan Orde Baru. Isu Orde Baru, menurut Ray, tak akan mampu meraup ceruk suara generasi milenial yang tak pernah bersentuhan dengan zaman tersebut.
"Sebetulnya menurut saya antara kebutuhan meraup suara dan keinginan menonjolkan kejayaan Soeharto itu saling bertolak belakang. Isu sekarang bukan lagi tentang kejayaan Soeharto," tukas Ray.
Sebaliknya ia menyarankan kepada parpol-parpol baru untuk reaktif terhadap isu-isu yang berkembang saat ini. Peluang makin terbuka lebar jika parpol-parpol baru menonjolkan orang-orang yang punya kredibilitas dan integritas.
"Misalnya kalau mereka terpilih, dipercaya rakyat, mereka berani mengatakan akan mengubah UU MD3 yang ada saat ini, misalnya seperti itu," pungkas Ray.
(Baca juga:
PPP Berharap Presiden Terbitkan Perppu MD3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
