Jakarta: Indonesia Data Insight memetakan faktor yang membuat masyarakat tidak puas atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun. Salah satunya, ialah putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Direktur Indonesia Data Insight John Muhammad mengatakan 70 persen responden survei menjawab puas pada Jokowi. Sedangkan 27 persen responden lain tidak puas.
Lantas, surveyor bertanya pada 27 persen responden tersebut soal alasan ketidakpuasan mereka. Faktor terbesarnya, yakni harga pangan tinggi dan minim lapangan pekerjaan.
"42,12 persen responden menjawab alasan terbesarnya itu," kata John dalam rilis survei di Amaris Hotel, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2024.
John menyebut faktor kedua ialah putusan MK. Putusan yang dimaksud, yakni putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 soal syarat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Hal itu memuluskan langkah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres Prabowo Subianto.
"21,21 persen menjawab presiden terlibat praktik putusan MK yang dianggap melanggar etik," ujar dia.
John menuturkan 10,52 persen responden menilai Jokowi kurang tegas dalam pemberantasan korupsi. Kemudian 6,92 persen responden menilai pernyataan dan perbuatan Kepala Negara tidak selaras.
"8,46 persen menjawab faktor lain dan 10,77 persen tidak ada alasan, pokoknya tidak puas," jelas dia.
Survei Indonesia Data Insight dilakukan pada 15 Desember hingga 22 Desember 2023. Responden survei mencapai 1.200 orang yang telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.
Penelitian ini menggunakan metode random purposive di 416 kabupaten dan 98 kota. Margin of error sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jakarta: Indonesia Data Insight memetakan faktor yang membuat masyarakat tidak puas atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun. Salah satunya, ialah putusan
Mahkamah Konstitusi (MK).
Direktur Indonesia Data Insight John Muhammad mengatakan 70 persen responden survei menjawab puas pada Jokowi. Sedangkan 27 persen responden lain tidak puas.
Lantas, surveyor bertanya pada 27 persen responden tersebut soal alasan ketidakpuasan mereka. Faktor terbesarnya, yakni harga pangan tinggi dan minim lapangan pekerjaan.
"42,12 persen responden menjawab alasan terbesarnya itu," kata John dalam rilis survei di Amaris Hotel, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2024.
John menyebut faktor kedua ialah
putusan MK. Putusan yang dimaksud, yakni putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 soal syarat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Hal itu memuluskan langkah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres Prabowo Subianto.
"21,21 persen menjawab presiden terlibat praktik putusan MK yang dianggap melanggar etik," ujar dia.
John menuturkan 10,52 persen responden menilai
Jokowi kurang tegas dalam pemberantasan korupsi. Kemudian 6,92 persen responden menilai pernyataan dan perbuatan Kepala Negara tidak selaras.
"8,46 persen menjawab faktor lain dan 10,77 persen tidak ada alasan, pokoknya tidak puas," jelas dia.
Survei Indonesia Data Insight dilakukan pada 15 Desember hingga 22 Desember 2023. Responden survei mencapai 1.200 orang yang telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.
Penelitian ini menggunakan metode
random purposive di 416 kabupaten dan 98 kota.
Margin of error sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)