Jakarta: Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengungkap rasa heran terkait program makan siang gratis yang dikabarkan masuk dalam Rencana APBN Tahun 2025. Program makan siang gratis dijanjikan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini dibahas dalam sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Jokowi.
"Janji Prabowo-Gibran, anehnya yang membayar Pak Jokowi," kata Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani seraya tertawa di kawasan Jakarta Pusat, Rabu 28 Februari 2024.
TPN menilai pembahasan itu bisa dimaknai sebagai langkah Jokowi menanggung biaya program tersebut. Sementara Jokowi bukan sebagai calon presiden dan akan lengser pada Oktober 2024.
Baca juga: Maruarar Sirait Bicara Hubungan Jokowi dan Prabowo, Ini Kondisinya
Oleh karena itu, Jokowi dinilai tidak layak untuk cawe-cawe dalam penganggaran program pihak lain.
"Kalau pun pada saatnya siapa pun yang membayar adalah yang berjanji dan bukan Jokowi," ujarnya.
Di sisi lain, Prabowo-Gibran belum diputuskan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Proses rekapitulasi berjenjang masih berproses dilakukan KPU.
Seperti diketahui, dari hasil real count sementara KPU, Prabowo-Gibran unggul sekitar 58 persen. Kemudian disusul pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar-Mahfud.
Jakarta: Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengungkap rasa heran terkait program makan siang gratis yang dikabarkan masuk dalam Rencana APBN Tahun 2025. Program makan siang gratis dijanjikan pasangan
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini dibahas dalam sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Jokowi.
"Janji Prabowo-Gibran, anehnya yang membayar Pak Jokowi," kata Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani seraya tertawa di kawasan Jakarta Pusat, Rabu 28 Februari 2024.
TPN menilai pembahasan itu bisa dimaknai sebagai langkah Jokowi menanggung biaya program tersebut. Sementara Jokowi bukan sebagai calon presiden dan akan lengser pada Oktober 2024.
Baca juga:
Maruarar Sirait Bicara Hubungan Jokowi dan Prabowo, Ini Kondisinya
Oleh karena itu, Jokowi dinilai tidak layak untuk cawe-cawe dalam penganggaran program pihak lain.
"Kalau pun pada saatnya siapa pun yang membayar adalah yang berjanji dan bukan Jokowi," ujarnya.
Di sisi lain,
Prabowo-Gibran belum diputuskan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Proses rekapitulasi berjenjang masih berproses dilakukan KPU.
Seperti diketahui, dari hasil real count sementara KPU, Prabowo-Gibran unggul sekitar 58 persen. Kemudian disusul pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar-Mahfud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)