Jakarta: Ratusan mahasiswa Universitas Prof Dr Moestopo Beragama bergerak menuntut keadilan. Mereka menuntut pemerintah mengusut tuntas kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
“Jadi aksi ini memang dilakukan serentak oleh mahasiswa. Kami menuntut pemerintah untuk menindak atau mengusut tuntas tentang pelanggaran HAM berat baik yang sudah diakui maupun yang belum diakui,” kata koordinator aksi Rekah Buana di Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024.
Selain meminta penuntasan kasus pelanggaran HAM, mahasiswa membagikan pamflet bertuliskan 'Menolak Dinasti Politik dan Penculik'. Termasuk, membagikan tabloid Achtung berjudul 'Reformasi Dikhianati'.
Menurut Rekah, tuntutan penuntasan kasus pelanggaran HAM dan penolakan politik dinasti merupakan satu paket. Kedua isu itu dinilai mewakili situasi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di mana salah satu calon dibayangi kedua isu tersebut.
“Inti dalam aksi bagi bagi selebaran ini adalah kami menuntut kasus pelanggaran HAM di Indonesia ditindaklanjuti secara tuntas, jadi tidak dibiarkan melanggeng, harus diusut tuntas pelaku yang ada diperistiwa itu, dihukum seadil-adilnya,” tegasnya.
Mahasiswa UIN Jakarta melakukan aksi serupa di depan kampus mereka. Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Indonesia Bersatu ini melakukan aksi serentak di 899 kampus yang tersebar di 35 Provinsi di Indonesia. Total ada 4 juta selebaran yang dibagikan oleh seluruh mahasiswa.
Selain itu, mahasiswa membagikan selebaran serupa di Universitas Negeri Jakarta, Jl. R.Mangun Muka Raya No.11, RT.11/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220 dan Universitas Bung Karno Jakarta.
Jakarta: Ratusan
mahasiswa Universitas Prof Dr Moestopo Beragama bergerak menuntut keadilan. Mereka menuntut pemerintah mengusut tuntas kasus
pelanggaran hak asasi manusia (
HAM).
“Jadi aksi ini memang dilakukan serentak oleh mahasiswa. Kami menuntut pemerintah untuk menindak atau mengusut tuntas tentang pelanggaran HAM berat baik yang sudah diakui maupun yang belum diakui,” kata koordinator aksi Rekah Buana di Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024.
Selain meminta penuntasan kasus pelanggaran HAM, mahasiswa membagikan pamflet bertuliskan 'Menolak Dinasti Politik dan Penculik'. Termasuk, membagikan tabloid Achtung berjudul 'Reformasi Dikhianati'.
Menurut Rekah, tuntutan penuntasan kasus pelanggaran HAM dan penolakan politik dinasti merupakan satu paket. Kedua isu itu dinilai mewakili situasi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di mana salah satu calon dibayangi kedua isu tersebut.
“Inti dalam aksi bagi bagi selebaran ini adalah kami menuntut kasus pelanggaran HAM di Indonesia ditindaklanjuti secara tuntas, jadi tidak dibiarkan melanggeng, harus diusut tuntas pelaku yang ada diperistiwa itu, dihukum seadil-adilnya,” tegasnya.
Mahasiswa UIN Jakarta melakukan aksi serupa di depan kampus mereka. Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Indonesia Bersatu ini melakukan aksi serentak di 899 kampus yang tersebar di 35 Provinsi di Indonesia. Total ada 4 juta selebaran yang dibagikan oleh seluruh mahasiswa.
Selain itu, mahasiswa membagikan selebaran serupa di Universitas Negeri Jakarta, Jl. R.Mangun Muka Raya No.11, RT.11/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220 dan Universitas Bung Karno Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)