Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Foto: Dok Kementerian Agama.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Foto: Dok Kementerian Agama.

Kelola Tambang Dianggap Banyak Mudarat, PBNU: Kita Mau Kasih Contoh yang Benar

Kautsar Widya Prabowo • 11 Juni 2024 15:23
Jakarta: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut pihaknya ingin menunjukkan kepada masyarakat cara pengelolaan tambang yang benar. Mulai dari memastikan asal usul tambang, pengelolaan, hingga penggunaan hasil tambang.
 
"Kita mau kasih tahu, kasih contoh cara (pengelolaan) yang benar," ucap Gus Yahya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni 2024.
 
Gus Yahya enggan merespons banyak ihwal anggapan pengelolaan tambang banyak mudarat. Nada bicara Gus Yahya justru meninggi mendengar pernyataan tersebut.

"Karena caranya enggak benar (jadi banyak mudarat)," ujar Yahya dengan nada tinggi.
 
Baca juga: Sempat Terbitkan Fatwa Haram Tapi Kini PBNU Mau Kelola Tambang, Ini Kata Gus Yahya

Sebelumnya, Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin mengusulkan kepada PP Muhammadiyah untuk menolak kebijakan konsesi tambang batu bara. Pemberian konsesi itu disebut lebih banyak mudarat daripada maslahatnya.
 
"Lebih banyak mudarat daripada maslahatnya. Muhammadiyah harus menjadi penyelesai masalah bangsa problem maker, bukan bagian dari masalah, a part of the problem," ungkap Din.
 
Organisasi masyarakat (ormas) keagamaan seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mendapatkan izin tambang batu bara. Izin akan segera keluar dalam waktu dekat. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku akan segera menerbitkan izin tambang untuk ormas keagamaan.
 
PBNU gerak cepat menyambut kebijakan itu. Salah satu ormas keagamaan terbesar di Indonesia itu sudah mengajukan izin pengelolaan tambang kepada pemerintah. Sikap ini dikritik sebagian Nahdliyin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan