Jakarta: Pemerintah telah menganggarkan Rp50 triliun untuk belanja vaksin covid-19. Lebih dari setengah anggaran tersebut sudah terpakai.
"Kita sudah pakai Rp28,2 triliun," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui konferensi televideo, Selasa, 26 Oktober 2021.
Baca: Kabar Baik, Vaksinasi Covid-19 Anak 5-11 Tahun Dimulai pada 2022
Menurut Budi, Indonesia bisa berhemat dari jumlah total nilai yang dianggarkan. Sebab, Indonesia menerima sejumlah vaksin gratis dari berbagai negara, seperti melalui hibah dan berbagi dosis (dose-sharing).
"Kita berhasil mendapatkan cukup banyak vaksin yang gratis," ucap Budi.
Sementara itu, pemerintah telah merogoh kocek Rp36 triliun untuk anggaran obat-obatan dan pelayanan rumah sakit. Namun, angka itu dipastikan masih bisa meroket.
Menurut Budi, penambahan angka itu lantaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum menghitung jumlah yang terpakai pada Juli hingga Agustus 2021. Terlebih, pada Juli 2021 terjadi lonjakan kasus yang membuat biaya pelayanan kesehatan membengkak.
"Belum kita hitung, mungkin akan ada tambahan dari angka Rp36 triliun yang kita sampaikan," ucap Budi.
Jakarta: Pemerintah telah menganggarkan Rp50 triliun untuk belanja
vaksin covid-19. Lebih dari setengah anggaran tersebut sudah terpakai.
"Kita sudah pakai Rp28,2 triliun," kata Menteri Kesehatan (
Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui konferensi televideo, Selasa, 26 Oktober 2021.
Baca:
Kabar Baik, Vaksinasi Covid-19 Anak 5-11 Tahun Dimulai pada 2022
Menurut Budi, Indonesia bisa berhemat dari jumlah total nilai yang dianggarkan. Sebab, Indonesia menerima sejumlah
vaksin gratis dari berbagai negara, seperti melalui hibah dan berbagi dosis (
dose-sharing).
"Kita berhasil mendapatkan cukup banyak vaksin yang gratis," ucap Budi.
Sementara itu, pemerintah telah merogoh kocek Rp36 triliun untuk anggaran obat-obatan dan pelayanan rumah sakit. Namun, angka itu dipastikan masih bisa meroket.
Menurut Budi, penambahan angka itu lantaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum menghitung jumlah yang terpakai pada Juli hingga Agustus 2021. Terlebih, pada Juli 2021 terjadi lonjakan kasus yang membuat biaya pelayanan kesehatan membengkak.
"Belum kita hitung, mungkin akan ada tambahan dari angka Rp36 triliun yang kita sampaikan," ucap Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)