Ilustrasi alutsista TNI/Medcom.id/Whisnu Mardiansyah
Ilustrasi alutsista TNI/Medcom.id/Whisnu Mardiansyah

Fadli Zon: Pengadaan Alpalhankam Rp1,7 Kuadriliun Sebuah Terobosan

Fachri Audhia Hafiez • 07 Juni 2021 18:19
Jakarta: Rencana pengadaan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) senilai Rp1,7 kuadriliun dinilai sebagai langkah positif. Alokasi anggaran tersebut bakal menjadi jawaban mempercepat modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI.
 
"Merupakan sebuah terobosan," kata anggota Komisi I DPR Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Senin, 7 Juni 2021.
 
Menurut Fadli, kondisi alpahankam nasional sudah tidak memadai dari sisi jumlah serta segi usia. Sekitar 70 persen alutsista disebut sudah uzur.  

"Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402, salah satu faktor penyebabnya adalah karena usia yang sudah tua. Selama ini anggaran TNI banyak tersedot untuk pemeliharaan alpahankam yang sudah tak layak pakai," ujar Fadli.
 
Baca: Demokrat Sebut Pengadaan Alpalhankam Rp1,7 Kuadriliun Tak Masuk Akal
 
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini menilai modernisasi melalui alokasi anggaran pertahanan 25 tahun dapat meningkatkan kapasitas pengadaan alpahankam. Cara yang dinilai lebih komprehensif itu diklaim lebih efisien.
 
"Dibanding pengadaannya dilakukan secara terpisah dan parsial," ucap dia.
 
Rencana alpahankam disebut meneruskan strategi minimum essential forces (MEF). Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dinilai menghadapi tiga tantangan MEF.
 
Pertama, kata Fadli, Prabowo harus menuntaskan MEF. Kedua, Ketua Umum Partai Gerindra itu harus menghadapi kenyataan terkendalanya anggaran pertahanan karena pandemi covid-19 untuk memenuhi sistem pertahanan negara. Berikutnya, Prabowo harus bisa menawarkan rancangan strategis baru untuk meneruskan MEF. 
 
"Jadi, mau tidak mau Kementerian Pertahanan harus bisa membuat terobosan. Rancangan Perpres tentang alpahankam ini adalah hasilnya," ujar Fadli.
 
Dokumen rancangan perpres terkait alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI beredar di publik. Tercatat anggaran belanja senjata itu senilai US$ 124.995.000.000 atau setara Rp1,7 kuadriliun.
 
Pembiayaan alutsista tersebut berasal dari pinjaman luar negeri. Dokumen itu juga mencatat rencana belanja alutsista hingga 2044.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan