Soal Sikap Mendukung Sistem Proporsional Terbuka, Golkar: Bukan Hore-Hore
Tri Subarkah • 14 Januari 2023 20:13
Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin menegaskan pertemuan delapan fraksi partai politik yang menolak wacana sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024 merupakan hal serius. Hal itu menanggapi pernyataan politikus PDI Perjuangan Bambang Wuryanto yang menyebut pertemuan itu sebagai hore-hore saja.
"Kita tidak sedang pesta politik, kata hore-hore tidak tepat ya. Kami tidak sedang bereuforia menghadapi satu tantangan ini," ujar Nurul saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Sabtu, 14 Januari 2023.
Menurut Nurul, wacana perubahan sistem pemilihan anggota legislatif menjadi proporsional tertutup disikapi Golkar dan tujuh fraksi lain secara serius. Sebab, sistem tersebut juga menyangkut kepentingan rakyat dalam memilih perwakilannya di parlemen.
"Kalau sistemnya tertutup, ya mereka tidak tahu calon-calonnya siapa saja, tapi kalau terbuka kaya gini paling tidak semua caleg (calon legislatif) bisa turun dan publik bisa mendapatkan pendidikan politik secara langsung," terang Nurul.
Dengan mengetahui nama-nama caleg melalui sistem proporsional terbuka, ia menilai masyarakat dapat mempertanyakan program dan komitmen caleg yang dipilih.
"Istilahnya kalau saya memilih anda, terus anda tidak komit, saya, kan, bisa komplain atau bahkan tidak memilih lagi," ungkap dia.
Sebanyak delapan partai politik di parlemen sepakat menolak sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024. Satu-satunya partai di parlemen yang ingin sistem proposional tertutup yakni PDI Perjuangan.
Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin menegaskan pertemuan delapan fraksi partai politik yang menolak wacana sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024 merupakan hal serius. Hal itu menanggapi pernyataan politikus PDI Perjuangan Bambang Wuryanto yang menyebut pertemuan itu sebagai hore-hore saja.
"Kita tidak sedang pesta politik, kata hore-hore tidak tepat ya. Kami tidak sedang bereuforia menghadapi satu tantangan ini," ujar Nurul saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Sabtu, 14 Januari 2023.
Menurut Nurul, wacana perubahan sistem pemilihan anggota legislatif menjadi proporsional tertutup disikapi Golkar dan tujuh fraksi lain secara serius. Sebab, sistem tersebut juga menyangkut kepentingan rakyat dalam memilih perwakilannya di parlemen.
"Kalau sistemnya tertutup, ya mereka tidak tahu calon-calonnya siapa saja, tapi kalau terbuka kaya gini paling tidak semua caleg (calon legislatif) bisa turun dan publik bisa mendapatkan pendidikan politik secara langsung," terang Nurul.
Dengan mengetahui nama-nama caleg melalui sistem proporsional terbuka, ia menilai masyarakat dapat mempertanyakan program dan komitmen caleg yang dipilih.
"Istilahnya kalau saya memilih anda, terus anda tidak komit, saya, kan, bisa komplain atau bahkan tidak memilih lagi," ungkap dia.
Sebanyak delapan partai politik di parlemen sepakat menolak sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024. Satu-satunya partai di parlemen yang ingin sistem proposional tertutup yakni PDI Perjuangan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)