Jakarta: Partai Demokrat bakal menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 15-16 September 2022. Kegiatan tersebut bakal dihadiri 3.000 kader.
"Ketua Umum AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) beserta jajaran petinggi partai lainnya di pusat akan mendengarkan masukan-masukan dan mendalami aspirasi yang akan disampaikan tiga ribuan lebih para pimpinan Partai Demokrat dari seluruh Indonesia," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra melalui keterangan tertulis, Rabu, 14 September 2022.
Aspirasi dari kader ini bakal menjadi pertimbangan Demokrat dalam mengambil keputusan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Terutama dalam menentukan calon presiden (capres) dan koalisi.
Herzaky menegaskan pihaknya akan mempertimbangkan secara matang terkait capres dan koalisi. Mereka tak ingin mengambil keputusan terkait kontestasi pemimpin nasional pada 2024.
"Berbicara mengenai Pilpres 2024, berarti berbicara mengenai nasib bangsa dan negara ini minimal lima tahun ke depan. Berbicara mengenai nasib 270 jutaan rakyat Indonesia," ungkap dia.
Khusus koalisi, Demokrat nantinya akan meminta masukan kepada seluruh kader. Terutama meminta pandangan terkait penjajakan yang dilakukan selama ini bersama Partai NasDem dan PKS.
"Termasuk dengan Nasdem dan PKS yang selama ini sering disebut-sebut, sangat mungkin untuk dibahas dan direkomendasikan seperti apa jalan yang akan ditempuh oleh Partai Demokrat," ujar dia.
Jakarta: Partai
Demokrat bakal menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 15-16 September 2022. Kegiatan tersebut bakal dihadiri 3.000 kader.
"Ketua Umum
AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) beserta jajaran petinggi partai lainnya di pusat akan mendengarkan masukan-masukan dan mendalami aspirasi yang akan disampaikan tiga ribuan lebih para pimpinan Partai Demokrat dari seluruh Indonesia," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra melalui keterangan tertulis, Rabu, 14 September 2022.
Aspirasi dari kader ini bakal menjadi pertimbangan Demokrat dalam mengambil keputusan terkait Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024. Terutama dalam menentukan calon presiden (capres) dan koalisi.
Herzaky menegaskan pihaknya akan mempertimbangkan secara matang terkait capres dan koalisi. Mereka tak ingin mengambil keputusan terkait kontestasi pemimpin nasional pada 2024.
"Berbicara mengenai Pilpres 2024, berarti berbicara mengenai nasib bangsa dan negara ini minimal lima tahun ke depan. Berbicara mengenai nasib 270 jutaan rakyat Indonesia," ungkap dia.
Khusus koalisi, Demokrat nantinya akan meminta masukan kepada seluruh kader. Terutama meminta pandangan terkait penjajakan yang dilakukan selama ini bersama Partai NasDem dan PKS.
"Termasuk dengan Nasdem dan PKS yang selama ini sering disebut-sebut, sangat mungkin untuk dibahas dan direkomendasikan seperti apa jalan yang akan ditempuh oleh Partai Demokrat," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)