Jakarta: Partai NasDem mendorong perombakan total industri farmasi. Hal ini merespons keluhan Presiden Joko Widodo mengenai bahan baku obat yang mayoritas masih impor.
"Saya kira saat ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan reformasi tata kelola obat," kata Ketua DPP Bidang Kesehatan NasDem Okky Asokawati di Jakarta, Jumat, 22 November 2019.
Okky mendukung rencana Presiden Jokowi agar produksi obat mengandalkan bahan baku lokal. Selain itu, dia ingin riset di bidang obat diperkuat.
"Untuk memastikan akses warga terhadap obat aman, murah, dan terjangkau secara luas dengan harga sama se-Indonesia," jelas dia.
Menurut Okky, langkah simultan harus segera dilakukan. Penguatan sumber daya penting untuk memastikan Indonesia sebagai basis produksi obat dengan mengandalkan 100 persen bahan baku dari dalam negeri.
"Dengan cara ini, harga obat dapat ditekan dan mudah diakses oleh masyarakat," ujar dia.
Okky juga mendorong perubahan tata kelola distribusi obat di Indonesia. Persoalan distribusi obat menjadi pemicu ekses negatif di sektor perobatan di Indonesia. Praktik jual beli obat ilegal dan harga obat yang mahal tak bisa dilepaskan dari tata kelola distribusi obat-obatan.
Ia meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan duduk bersama. Dua lembaga itu harus bekerja sama dalam memperbaiki tata kelola distribusi obat di Indoensia.
"Harus dipastikan harga obat murah dan tidak ada lagi peristiwa beredarnya obat ilegal," pungkas Okky.
Jakarta: Partai NasDem mendorong perombakan total industri farmasi. Hal ini merespons keluhan Presiden Joko Widodo mengenai bahan baku obat yang mayoritas masih impor.
"Saya kira saat ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan reformasi tata kelola obat," kata Ketua DPP Bidang Kesehatan NasDem Okky Asokawati di Jakarta, Jumat, 22 November 2019.
Okky mendukung rencana Presiden Jokowi agar produksi obat mengandalkan bahan baku lokal. Selain itu, dia ingin riset di bidang
obat diperkuat.
"Untuk memastikan akses warga terhadap obat aman, murah, dan terjangkau secara luas dengan harga sama se-Indonesia," jelas dia.
Menurut Okky, langkah simultan harus segera dilakukan. Penguatan sumber daya penting untuk memastikan Indonesia sebagai basis produksi obat dengan mengandalkan 100 persen bahan baku dari dalam negeri.
"Dengan cara ini, harga obat dapat ditekan dan mudah diakses oleh masyarakat," ujar dia.
Okky juga mendorong perubahan tata kelola distribusi obat di Indonesia. Persoalan distribusi obat menjadi pemicu ekses negatif di sektor perobatan di Indonesia. Praktik jual beli obat ilegal dan harga obat yang mahal tak bisa dilepaskan dari tata kelola distribusi obat-obatan.
Ia meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan duduk bersama. Dua lembaga itu harus bekerja sama dalam memperbaiki tata kelola distribusi obat di Indoensia.
"Harus dipastikan harga obat murah dan tidak ada lagi peristiwa beredarnya obat ilegal," pungkas Okky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)