Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membeberkan beberapa upaya memperkuat sektor pertanian di tengah krisis pangan dunia. Salah satunya, mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) mengidentifikasi komoditas pangan yang tepat menghadapi hal itu.
"Fokus mendorong pengembangan (pangannya) termasuk penetapan target produksi, dan lokasinya," ujar Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2023, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Januari 2023.
Selain itu, Wapres memerintahkan Kementan menggiatkan program diversifikasi pangan lokal secara masif. Pasalnya, masayarakat masih bergantung dengan beras sebagai sumber makanan pokok.
"Kementerian Pertanian menargetkan konsumsi beras turun ke posisi 85 kg per kapita per tahun, ini data yang saya dapat, dari sekitar 92 kg per kapita pada 2020," jelasnya.
Ia menyebut menggalakan kembali program diversifikasi pangan dapat dilakukan melalui pengembangan hulu-hilir pangan lokal. Kebijakan tersebut juga harus didukung dengan riset.
"Saya lihat sudah mulai dikembangkan jagung, sorgum, sagu, dan lain-lain," tuturnya.
Ma'ruf memandang regulasi dan insentif pemerintah juga perlu dimanfaatkan dalam menarik partisipasi investor atau pihak swasta. Serta, mendorong produksi pangan lokal maupun pengembangan produk turunannya.
Terakhir, Wapres ingin Kementan membuat terobosan meningkatkan produktivitas dan penciptaan nilai tambah produk pertanian. Langkah ini dapat dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak, baik petani individu, kelompok, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga penelitian. Sehingga akan melahirkan inovasi, seperti penemuan bibit unggul, teknologi pertanian, dan lainnya.
"Harapannya, walaupun lahan terbatas, produktivitas dan pendapatan petani dapat terus ditingkatkan," kata Wapres.
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membeberkan beberapa upaya memperkuat sektor pertanian di tengah krisis pangan dunia. Salah satunya, mendorong Kementerian Pertanian (
Kementan) mengidentifikasi komoditas pangan yang tepat menghadapi hal itu.
"Fokus mendorong pengembangan (pangannya) termasuk penetapan target produksi, dan lokasinya," ujar Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2023, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Januari 2023.
Selain itu,
Wapres memerintahkan Kementan menggiatkan program diversifikasi pangan lokal secara masif. Pasalnya, masayarakat masih bergantung dengan beras sebagai sumber makanan pokok.
"Kementerian Pertanian menargetkan konsumsi beras turun ke posisi 85 kg per kapita per tahun, ini data yang saya dapat, dari sekitar 92 kg per kapita pada 2020," jelasnya.
Ia menyebut menggalakan kembali program diversifikasi pangan dapat dilakukan melalui pengembangan hulu-hilir pangan lokal. Kebijakan tersebut juga harus didukung dengan riset.
"Saya lihat sudah mulai dikembangkan jagung, sorgum, sagu, dan lain-lain," tuturnya.
Ma'ruf memandang regulasi dan insentif pemerintah juga perlu dimanfaatkan dalam menarik partisipasi investor atau pihak swasta. Serta, mendorong produksi pangan lokal maupun pengembangan produk turunannya.
Terakhir, Wapres ingin
Kementan membuat terobosan meningkatkan produktivitas dan penciptaan nilai tambah produk pertanian. Langkah ini dapat dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak, baik petani individu, kelompok, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga penelitian. Sehingga akan melahirkan inovasi, seperti penemuan bibit unggul, teknologi pertanian, dan lainnya.
"Harapannya, walaupun lahan terbatas, produktivitas dan pendapatan petani dapat terus ditingkatkan," kata Wapres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)