Jakarta: Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menerima kunjungan Minister International Department Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) Liu Jianchao. Kedua belah pihak membahas kerja sama bilateral Indonesia dengan Tiongkok.
"Pada kesempatan ini dibahas beberapa hal sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Bapak Presiden di mana ada dari segi ekonomi beberapa sektor yang diberikan catatan," kata Airlangga melalui keterangan tertulis, Rabu, 31 Agustus 2022.
Menteri Koordinator Perekonomian itu menjelaskan bentuk kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Tiongkok. Salah satunya sektor perikanan.
Menurut dia, peningkatan kerja sama sektor perikanan sangat penting. Sebab, menjadi salah satu sumber protein.
"Protein di China itu lebih dari 60 persen berasal dari ikan. Sehingga Indonesia yang daerah kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya kelautan ini mempunyai potensi yang besar," ungkap dia.
Kedua belah pihak juga membahas mengenai tantangan ke depan, terutama terkait ketersediaan pangan. Indonesia ingin belajar dari Tiongkok karena dianggap mampu memenuhi kebutuhan pangan untuk 1,4 miliar orang.
"Indonesia dengan 270 juta penduduk tentu harus belajar bagaimana meningkatkan produktivitas di sektor pertanian terutama untuk intensifikasi dan produktivitas, termasuk asupan teknologi dalam pengembangan agrikultur yang selalu menjadi catatan Bapak Presiden Jokowi,” ujar dia.
Selain ekonomi, Golkar dan PKC juga menjalin kerja sama di bidang politik. Akan ada program pertukaran kader.
Golkar bakal mengirim kadernya ke Tiongkok untuk mempelajari perpolitikan di Negeri Tirai Bambu tersebut. Begitu juga sebaliknya, PKC juga akan mengirimkan kadernya ke Indonesia.
"Agar lebih mengetahui kebudayaan dan kultur, serta perkembangan pembangunan," ujar dia.
Sementara itu, Minister International Department Komite Sentral PKC Liu Jianchao mengapresiasi sambutan Golkar. Dia menyebut telah menemui sejumlah pihak selama berada di Indonesia.
Sejumlah pihak yang telah ditemui yaitu Presiden RI Joko Widodo, Ketum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri, dan Ketum Partai Gerindra Bapak Prabowo Subianto.
"Dan hari ini saya diterima dengan hangat oleh Ketum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto,” kata Liu Jianchao.
Dia menyampaikan kerja sama antara kedua negara cukup baik. Banyak proyek Indonesia yang digarap oleh Tiongkok.
Diyakini kerja sama yang dilakukan saling menguntungkan. Serta, sama-sama membangun manfaat bagi kedua belah pihak.
“Indonesia sekarang sudah menjadi kekuatan ekonomi utama yang berpengaruh baik di dunia kawasan maupun dunia internasional," ujar dia.
Jakarta: Ketua Umum DPP Partai Golkar
Airlangga Hartarto menerima kunjungan Minister International Department Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) Liu Jianchao. Kedua belah pihak membahas kerja sama bilateral Indonesia dengan Tiongkok.
"Pada kesempatan ini dibahas beberapa hal sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Bapak Presiden di mana ada dari segi ekonomi beberapa sektor yang diberikan catatan," kata
Airlangga melalui keterangan tertulis, Rabu, 31 Agustus 2022.
Menteri Koordinator Perekonomian itu menjelaskan bentuk kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Tiongkok. Salah satunya sektor perikanan.
Menurut dia, peningkatan kerja sama sektor perikanan sangat penting. Sebab, menjadi salah satu sumber protein.
"Protein di China itu lebih dari 60 persen berasal dari ikan. Sehingga Indonesia yang daerah kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya kelautan ini mempunyai potensi yang besar," ungkap dia.
Kedua belah pihak juga membahas mengenai tantangan ke depan, terutama terkait ketersediaan pangan. Indonesia ingin belajar dari Tiongkok karena dianggap mampu memenuhi kebutuhan pangan untuk 1,4 miliar orang.
"Indonesia dengan 270 juta penduduk tentu harus belajar bagaimana meningkatkan produktivitas di sektor pertanian terutama untuk intensifikasi dan produktivitas, termasuk asupan teknologi dalam pengembangan agrikultur yang selalu menjadi catatan Bapak Presiden Jokowi,” ujar dia.
Selain ekonomi,
Golkar dan PKC juga menjalin kerja sama di bidang politik. Akan ada program pertukaran kader.