Pertamina. Foto : Setkab.
Pertamina. Foto : Setkab.

Pemerintah Didukung Turunkan Harga Pertamax

Antara • 08 April 2022 14:16
Jakarta: Pemerintah didukung menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dengan harga global. Harga Pertamax diminta segera diturunkan jika harga minyak dunia mengalami penurunan.
 
"Apabila harga minyak dunia nanti turun di bawah harga Pertamax yang dijual di pasar dalam negeri maka Pertamina juga bisa menurunkan harga Pertamax," kata anggota Komisi VI DPR, Sarmuji, dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 8 April 2022.
 
Dia yakin harga BBM jenis Pertamax akan menyesuaikan begitu harga minyak dunia turun. Artinya, harga Pertamax di tangan konsumen masih mungkin di bawah Rp12.500 per liter.

Pemerintah menaikkan harga Pertamax dari Rp9.000 per liter menjadi Rp12.500 hingga Rp13.000 per liter. Kebijakan itu muncul setelah melalui kajian dan pertimbangan yang matang, di antaranya karena kenaikan harga minyak dunia.
 
Saat ini, harga minyak dunia kembali turun. Pemerintah diharap mempertimbangkan untuk menurunkan harga Pertamax.
 
Di sisi lain, dia menilai kenaikan harga Pertamax di Indonesia dari Rp9.000 ke Rp12.500 per liter masih moderat. Harga baru itu masih di bawah harga keekonomian.
 
"Meski begitu, penting untuk selalu melihat ketersediaan Pertalite sebagai opsi bagi masyarakat yang ingin harga BBM yang lebih rendah," kata dia.
 
Baca: Pemerintah Didorong Gencar Menyosialisasikan Harga Minyak Dunia
 
Terpisah, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga BBM jenis Pertamax seiring naiknya harga minyak dunia. Harga baru tersebut berlaku 1 April 2022.
 
"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat. Harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan dengan harga BBM sejenis dari operator SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) lainnya," kata Pjs Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan