Jakarta: Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menilai narasi politikus Tanah Air terhadap Taliban perlu diwaspadai. Hal itu dikhawatirkan mengarah pada munculnya radikalisme.
"Yang paling berbahaya itu adalah para pemain-pemain di tataran politik yang memanfaatkan mereka-mereka (Taliban) ini," kata Ansyaad dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Taliban Bermuka Dua ke Indonesia?' Minggu, 5 September 2021.
Ansyaad mencontohkan narasi itu berupa seruan untuk segera mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan polemik di dalam negeri.
Baca: Pasukan Perlawanan NRFA Klaim Bunuh 600 Militan Taliban
"Di media sosial sudah kita lihat pernyataan pernyataan itu kan bahwa Taliban ini itu baik, segala macam. Ketua partai politik mendesak (agar) Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) segera menangani, men-declare dukungan," ujar Ansyaad.
Situasi itu dikhawatirkan berkembang saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Isu-isu terkait radikalisme ikut digiring.
"Ini akan mendorong lebih banyak orang muncul dengan narasi-narasi yang mengarah pada radikalisme dengan tujuan politiknya untuk berebut kekuasaan," ujar Ansyaad.
Ansyaad menilai dalam memandang Taliban, publik perlu menyoroti setiap komitmen awal kelompok itu. Dia mencontohkan sikap Taliban terhadap perempuan yang tidak konsisten.
"Pemerintah Taliban akan menempatkan perempuan pada posisi yang lebih bagus tidak, seperti selama ini. Akan tetapi ya baru berapa hari lalu dia sudah berubah. Bagi perempuan harus berdasarkan syariah," ujar Ansyaad.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menilai narasi politikus Tanah Air terhadap
Taliban perlu diwaspadai. Hal itu dikhawatirkan mengarah pada munculnya radikalisme.
"Yang paling berbahaya itu adalah para pemain-pemain di tataran politik yang memanfaatkan mereka-mereka (Taliban) ini," kata Ansyaad dalam program Crosscheck #FromHome by
Medcom.id bertajuk 'Taliban Bermuka Dua ke Indonesia?' Minggu, 5 September 2021.
Ansyaad mencontohkan narasi itu berupa seruan untuk segera mengakui pemerintahan Taliban di
Afghanistan. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan polemik di dalam negeri.
Baca:
Pasukan Perlawanan NRFA Klaim Bunuh 600 Militan Taliban
"Di media sosial sudah kita lihat pernyataan pernyataan itu kan bahwa Taliban ini itu baik, segala macam. Ketua partai politik mendesak (agar) Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) segera menangani, men-
declare dukungan," ujar Ansyaad.
Situasi itu dikhawatirkan berkembang saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Isu-isu terkait radikalisme ikut digiring.
"Ini akan mendorong lebih banyak orang muncul dengan narasi-narasi yang mengarah pada radikalisme dengan tujuan politiknya untuk berebut kekuasaan," ujar Ansyaad.
Ansyaad menilai dalam memandang Taliban, publik perlu menyoroti setiap komitmen awal kelompok itu. Dia mencontohkan sikap Taliban terhadap perempuan yang tidak konsisten.
"Pemerintah Taliban akan menempatkan perempuan pada posisi yang lebih bagus tidak, seperti selama ini. Akan tetapi ya baru berapa hari lalu dia sudah berubah. Bagi perempuan harus berdasarkan syariah," ujar Ansyaad.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk
https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)