Jakarta: Tim seleksi (Timsel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berupaya mendapatkan kandidat terbaik. Tujuannya, supaya mampu menangani pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.
"Yah itu sih konsekuensi logis saja. Kita perlu orang yang lebih tangguh, di luar yang normatif UU ya, orang-orang yang punya kemampuan membuat perencanaan atau manajemen kepemiluan yang profesional, akurat, logistik yang matang, sistem pendataan yang matang dan pemanfaatan IT semaksimal mungkin," ujar anggota Timsel KPU dan Bawaslu Hamdi Muluk kepada Media Indonesia, Minggu, 14 November 2021.
Menurut dia, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi terbesar di dunia karena menggelar pemilihan presiden, DPR, DPRD tingkat I dan II, serta DPD. Kemudian enam bulan berselang melaksanakan pemilihan kepala daerah.
"Jadi kita memang seperti mencari superman. Tapi apa iya ada orang yang sesempurna itu? Makanya, kita cari yang terbaiklah dari ratusan yang melamar ini," jelasnya.
Baca: Pemilu 2024 Tuntut KPU dan Bawaslu Lebih Bermutu
Dia mengatakan pelamar untuk komisioner KPU pada Minggu, 14 November 2021, pukul 09.35 WIB, sudah mencapai 317 orang dan 283 orang melamar menjadi anggota Bawaslu. Banyak di dalamnya petahana atau yang masih berstatus anggota KPU, KPU provinsi, Bawaslu, dan Bawaslu provinsi.
"Sedikit banyak mereka ini pengalaman lah mengelola pemilu. Tapi saya lihat ada juga dari jalur profesional, orang IT, dan teknik macam-macam dari profesional (koorporasi), ada juga mantan direktur utama. Mungkin ini bisa memperkaya pilhan yang ada," paparnya.
Jakarta: Tim seleksi (
Timsel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum (
KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berupaya mendapatkan kandidat terbaik. Tujuannya, supaya mampu menangani pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.
"Yah itu sih konsekuensi logis saja. Kita perlu orang yang lebih tangguh, di luar yang normatif UU ya, orang-orang yang punya kemampuan membuat perencanaan atau manajemen kepemiluan yang profesional, akurat, logistik yang matang, sistem pendataan yang matang dan pemanfaatan IT semaksimal mungkin," ujar anggota Timsel KPU dan Bawaslu Hamdi Muluk kepada
Media Indonesia, Minggu, 14 November 2021.
Menurut dia,
Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi terbesar di dunia karena menggelar pemilihan presiden, DPR, DPRD tingkat I dan II, serta DPD. Kemudian enam bulan berselang melaksanakan pemilihan kepala daerah.
"Jadi kita memang seperti mencari superman. Tapi apa iya ada orang yang sesempurna itu? Makanya, kita cari yang terbaiklah dari ratusan yang melamar ini," jelasnya.
Baca:
Pemilu 2024 Tuntut KPU dan Bawaslu Lebih Bermutu
Dia mengatakan pelamar untuk komisioner KPU pada Minggu, 14 November 2021, pukul 09.35 WIB, sudah mencapai 317 orang dan 283 orang melamar menjadi anggota Bawaslu. Banyak di dalamnya petahana atau yang masih berstatus anggota KPU, KPU provinsi, Bawaslu, dan Bawaslu provinsi.
"Sedikit banyak mereka ini pengalaman lah mengelola pemilu. Tapi saya lihat ada juga dari jalur profesional, orang IT, dan teknik macam-macam dari profesional (koorporasi), ada juga mantan direktur utama. Mungkin ini bisa memperkaya pilhan yang ada," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)