Jakarta: Bank Dunia dalam laporan 'World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022' mengklasifikasikan Indonesia sebagai kategori negara berpendapatan menengah bawah (Lower Middle-Income Country). Indonesia 'turun kelas' lantaran Gross National Income (GNI) per kapita berada di level US$3.870 pada 2020, lebih rendah dari capaian di 2019 mencapai US$4.050.
Staf khusus presiden bidang ekonomi Arif Budimanta mengungkapkan penurunan GNI tidak terlepas dari pandemi yang menghantam Tanah Air dan dunia. Pemerintah mesti melakukan berbagai upaya yang berdampak negatif pada aktivitas perekonomian.
"Itu membuat ekonomi kita menurun karena terdampak covid-19 yang akhirnya membuat pendapatan per kapita kita turun menjadi US$3.870," ujar Arif di Jakarta, Kamis, 8 Juli 2021.
(Baca: Istana Pelajari Laporan Pendapatan RI 'Turun Kelas')
Namun, dia meyakini status Indonesia kembali naik ke level berpenghasilan menengah ke atas dalam dua tahun ke depan. Arif menuturkan hal itu bisa terjadi bila pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 5-6 persen per tahun dan diiringi pertumbuhan penduduk 1,2 persen per tahun.
"Dengan asumsi seperti itu, tidak dalam waktu yang lama, setahun atau dua tahun ke depan, kita akan kembali ke upper middle income country," jelas dia.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengalami penurunan di tengah situasi sulit seperti sekarang. Sejumlah negara lain, seperti Iran dan Samoa juga mengalami hal serupa.
"Bahkan Iran mengalami penurunan GNI cukup dalam yakni dari US$5.240 menjadi US$2.8709" beber Arif.
Jakarta:
Bank Dunia dalam laporan 'World Bank Country Classifications by Income Level: 2021-2022' mengklasifikasikan Indonesia sebagai kategori negara berpendapatan menengah bawah (Lower Middle-Income Country). Indonesia 'turun kelas' lantaran
Gross National Income (GNI) per kapita berada di level US$3.870 pada 2020, lebih rendah dari capaian di 2019 mencapai US$4.050.
Staf khusus presiden bidang ekonomi Arif Budimanta mengungkapkan penurunan GNI tidak terlepas dari pandemi yang menghantam Tanah Air dan dunia. Pemerintah mesti melakukan berbagai upaya yang berdampak negatif pada aktivitas
perekonomian.
"Itu membuat ekonomi kita menurun karena terdampak covid-19 yang akhirnya membuat pendapatan per kapita kita turun menjadi US$3.870," ujar Arif di Jakarta, Kamis, 8 Juli 2021.
(Baca:
Istana Pelajari Laporan Pendapatan RI 'Turun Kelas')
Namun, dia meyakini status Indonesia kembali naik ke level berpenghasilan menengah ke atas dalam dua tahun ke depan. Arif menuturkan hal itu bisa terjadi bila pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 5-6 persen per tahun dan diiringi pertumbuhan penduduk 1,2 persen per tahun.
"Dengan asumsi seperti itu, tidak dalam waktu yang lama, setahun atau dua tahun ke depan, kita akan kembali ke
upper middle income country," jelas dia.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengalami penurunan di tengah situasi sulit seperti sekarang. Sejumlah negara lain, seperti Iran dan Samoa juga mengalami hal serupa.
"Bahkan Iran mengalami penurunan GNI cukup dalam yakni dari US$5.240 menjadi US$2.8709" beber Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)