Jakarta: Langkah Moeldoko yang merebut kursi Ketua Umum Partai Demokrat melalui kongres luar biasa (KLB) dinilai bakal memperburuk citra partai berlogo mercy tersebut. Sebab, pengambilalihan kepemimpinan itu telah menorehkan citra negatif.
"Partai Demokrat akan tumbang bersamaan dengan citra pemimpinnya yang terlanjur negatif di mata publik. Kehancuran demokrat di bawah kepemimpinan Moeldoko sudah di depan mata," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Maret 2021.
Baca: AHY Minta Kemenkumham Menolak Pemilihan Ketum Demokrat Versi KLB
Menurut Pangi, langkah politik Moeldoko seolah membuka jalan untuk menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, citra buruk diyakini tak memuluskan strategi Kepala Staf Presiden (KSP) itu.
"Karena dianggap telah melakukan tindakan yang sangat memalukan, tidak bermoral, tak berakhlak dan tidak etis, mencoreng nama besar jenderal bintang empat dalam sejarah Indonesia," ujar Pangi.
Di sisi lain, dia mendorong pemerintah menyakinkan tidak ada dualisme kepengurusan dan kepemimpinan. Sehingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sah sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Selain itu, perlu langkah tegas dalam menyikapi sikap politik Moeldoko.
"(Karena Moeldoko) mencoreng wajah Presiden, beban Istana, karena beliau pejabat negara," ujar Pangi.
Jakarta: Langkah Moeldoko yang merebut kursi Ketua Umum
Partai Demokrat melalui kongres luar biasa (
KLB) dinilai bakal memperburuk citra partai berlogo mercy tersebut. Sebab, pengambilalihan kepemimpinan itu telah menorehkan citra negatif.
"Partai Demokrat akan tumbang bersamaan dengan citra pemimpinnya yang terlanjur negatif di mata publik. Kehancuran demokrat di bawah kepemimpinan Moeldoko sudah di depan mata," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Maret 2021.
Baca: AHY Minta Kemenkumham Menolak Pemilihan Ketum Demokrat Versi KLB
Menurut Pangi, langkah politik Moeldoko seolah membuka jalan untuk menjadi calon presiden (capres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, citra buruk diyakini tak memuluskan strategi Kepala Staf Presiden (KSP) itu.
"Karena dianggap telah melakukan tindakan yang sangat memalukan, tidak bermoral, tak berakhlak dan tidak etis, mencoreng nama besar jenderal bintang empat dalam sejarah Indonesia," ujar Pangi.
Di sisi lain, dia mendorong pemerintah menyakinkan tidak ada dualisme kepengurusan dan kepemimpinan. Sehingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sah sebagai Ketua Umum
Partai Demokrat. Selain itu, perlu langkah tegas dalam menyikapi sikap politik Moeldoko.
"(Karena Moeldoko) mencoreng wajah Presiden, beban Istana, karena beliau pejabat negara," ujar Pangi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)