Jakarta: Ketua Komisi 1 DPR RI Meutya Hafid memastikan Pemerintah Indonesia terus berupaya menyelamatkan pilot Susi Air, Capt Philips Mark Marthens. Pemerintah telah melakukan berkomunikasi dengan Philips.
"Pak Menkopolhukam (menyampaikan) sudah ada komunikasi dengan sandera, dan sandera dengan keluarga," ujar Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024.
Meutya mengatakan tidak ada target waktu dalam pembebasan warga negara Selandia Baru itu. Sebab, diperlukan kehati-hatian membebaskan sandera.
"Pembebasan tidak dengan dibicarakan. Insya Allah tetap ada titik terang," jelasnya.
Politikus Partak Golkar itu menekankan pembebasan Philips harus dilakukan dengan damai. Ia juga berharap ada perkembangan terbaru dari anggota TNI-Polri yang berupaya membebaskan Philips.
"Ini sudah satu tahun lebih. Mudah-mudahan kita sampaikan bahwa akan ada progres," terangnya.
Jakarta: Ketua Komisi 1 DPR RI Meutya Hafid memastikan Pemerintah Indonesia terus berupaya menyelamatkan pilot
Susi Air, Capt Philips Mark Marthens. Pemerintah telah melakukan berkomunikasi dengan Philips.
"Pak Menkopolhukam (menyampaikan) sudah ada komunikasi dengan sandera, dan sandera dengan keluarga," ujar Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024.
Meutya mengatakan tidak ada target waktu dalam pembebasan warga negara Selandia Baru itu. Sebab, diperlukan kehati-hatian membebaskan
sandera.
"Pembebasan tidak dengan dibicarakan. Insya Allah tetap ada titik terang," jelasnya.
Politikus Partak Golkar itu menekankan pembebasan Philips harus dilakukan dengan damai. Ia juga berharap ada perkembangan terbaru dari anggota TNI-Polri yang berupaya membebaskan Philips.
"Ini sudah satu tahun lebih. Mudah-mudahan kita sampaikan bahwa akan ada progres," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)