Jakarta: Gelombang kritik datang dari sejumlah sivitas akademika terkait merosotnya demokrasi dan tuntutan Pemilu 2024 yang jujur dan adil. Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai petisi yang disampaikan merupakan dinamika demokrasi.
"Itu sebuah proses demokrasi yang semua orang memiliki kebebasan untuk berpikir dan menyampaikan pandangan dan pendapatnya," kata Muzani di Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024.
Muzani menilai petisi itu menjadi sesuatu yang baik untuk demokrasi Indonesia. Muzani tidak melihat petisi yang disampaikan tersebut sebagai bentuk sentimen negatif jelang pencoblosan pada 14 Februari 2024 nanti.
"Sebagai sebuah negara demokrasi, pandangan yang berbeda sesuatu yang lumrah," ucap dia.
Gelombang kritik datang dari sivitas akademika terkait kondisi kekinian Indonesia. Khususnya, soal merosotnya demokrasi di Tanah Ait.
Salah satu contohnya Petisi Bulaksumur dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Para sivitas akademika UGM menyesalkan dugaan penyimpangan yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam menjalankan demokrasi di Indonesia. (Medcom.id/Novrizal)
Jakarta: Gelombang kritik datang dari sejumlah sivitas akademika terkait merosotnya demokrasi dan tuntutan
Pemilu 2024 yang jujur dan adil. Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai petisi yang disampaikan merupakan dinamika demokrasi.
"Itu sebuah proses demokrasi yang semua orang memiliki kebebasan untuk berpikir dan menyampaikan pandangan dan pendapatnya," kata Muzani di Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024.
Muzani menilai petisi itu menjadi sesuatu yang baik untuk
demokrasi Indonesia. Muzani tidak melihat petisi yang disampaikan tersebut sebagai bentuk sentimen negatif jelang pencoblosan pada 14 Februari 2024 nanti.
"Sebagai sebuah negara demokrasi, pandangan yang berbeda sesuatu yang lumrah," ucap dia.
Gelombang kritik datang dari sivitas akademika terkait kondisi kekinian Indonesia. Khususnya, soal merosotnya demokrasi di Tanah Ait.
Salah satu contohnya Petisi Bulaksumur dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Para sivitas akademika UGM menyesalkan dugaan penyimpangan yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam menjalankan demokrasi di Indonesia.
(Medcom.id/Novrizal) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)