Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto:MI/Saskia Anindya Putri ) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Antara)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto:MI/Saskia Anindya Putri ) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Antara)

Survei: Elektabilitas Naik Signifikan, Ganjar-Anies Bakal Head to Head

Al Abrar • 14 Februari 2023 18:09
Jakarta: Setahun menuju gelaran Pemilu 2024, posisi tiga besar bursa calon presiden masih dikuasai oleh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Temuan survei Y-Publica menunjukkan tren kenaikan elektabilitas Ganjar dan Anies secara signifikan selama setahun terakhir.
 
Pada survei Maret 2022, elektabilitas Ganjar bertengger di angka 20,4 persen, dan kini naik mencapai 25,5 persen. Sedangkan elektabilitas Anies melonjak dua kali lipat pada kurun waktu yang sama, dari 10,6 persen menjadi 20,0 persen.
 
Prabowo pun sebetulnya mengalami kenaikan tetapi cukup tipis, dari 18,2 persen menjadi 21,3 persen. Jika melihat tren tersebut, Ganjar dan Anies memiliki potensi untuk berhadap-hadapan, meninggalkan Prabowo yang tidak cukup kuat kenaikan elektabilitasnya.

Di luar tiga besar, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang sebelumnya cenderung turun kini juga naik tipis. Pada survei November 2022 elektabilitas RK sebesar 5,8 persen, kini naik menjadi 6,1 persen, sedangkan Sandi naik dari 4,6 persen menjadi 5,0 persen.
 
“Berdasarkan tren kenaikan elektabiltias dalam setahun terakhir, Ganjar dan Anies berpeluang untuk saling berhadapan, sedangkan Prabowo, RK, dan Sandi hanya mengalami kenaikan tipis,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam press release di Jakarta, pada Selasa, 14 Februari 2023. 
 
Baca: Survei Capres Potensial, Anies - Ganjar Diprediksi Bersaing Ketat
 
Menurut Rudi, moncernya elektabilitas Anies terutama didorong oleh dukungan yang diberikan oleh NasDem untuk maju dalam pencapresan. Meskipun belum dideklarasikan secara resmi, dukungan serupa datang dari PKS dan Demokrat yang mewacanakan pembentukan Koalisi Perubahan.
 
“Secara formal, Anies sudah bisa mengantongi tiket capres dari ketiga partai politik, karena telah memenuhi ketentuan presidential threshold 20 persen,” lanjut Rudi. Hanya saja publik masih menunggu sejauh mana Koalisi Perubahan benar-benar akan mengusung Anies sebagai capres.
 
Sejak deklarasi pencapresan Anies oleh Nasdem pada Oktober 2022, rencana untuk deklarasi bersama oleh ketiga partai tak kunjung terlaksana. Akhirnya Demokrat dan PKS masing-masing memberikan pernyataan dukungan pada akhir Januari 2023, tanpa melalui deklarasi secara terbuka.
 
Sementara itu tingginya elektabilitas Ganjar mencerminkan harapan akan kesinambungan program-program pembangunan yang dilancarkan oleh Jokowi. “Jika Anies menjadi figur antitesis Jokowi, maka Ganjar dianggap sebagai sosok yang paling kuat sebagai penerus Jokowi,” ujar Rudi.
 
Rudi menambahkan, sejumlah tokoh lain yang menjadi “All Presidents’ Men” juga berebut klaim sebagai tokoh yang paling layak menjadi pelanjut program-program Jokowi. Prabowo misalnya, setelah bergabung ke dalam pemerintahan, juga mencitrakan diri sebagai pendukung kuat Jokowi.
 
“Dukungan terhadap Prabowo sendiri cenderung stagnan, di sisi lain basis pendukung sebelumnya yang menjadi oposisi terhadap Jokowi berpotensi lari ke kubu Anies,” ujar Rudi.
 
Baca: Ketua KPU Minta Masyarakat Jangan Baperan
 
Berbeda dengan Ganjar yang terus menguat, dan berasal dari basis yang sama dengan pendukung Jokowi. Tokoh lain seperti Sandi juga memiliki dukungan yang lebih kecil, dan masih dari basis yang beririsan dengan Prabowo maupun Anies. 
 
“Sandi bahkan sulit untuk maju nyapres dari Gerindra, kecuali jika bisa mencari dukungan dari partai lain, seperti PPP,” Rudi melanjutkan.
 
Manuver Sandi yang mendekati PPP juga dilakukan oleh RK, dengan memutuskan bergabung menjadi kader Golkar. “Peluang RK menguat sebagai cawapres, ataupun diplot sebagai Gubernur DKI Jakarta, yang bisa menjadi batu loncatan menuju Pilpres,” Rudi menganalisis.
 
Peluang sebagai cawapres juga terbuka untuk diperebutkan oleh tokoh-tokoh lainnya, seperti ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Elektabilitas AHY bersaing ketat dengan RK dan Sandi, yang kini sebesar 4,2 persen.
 
Pada posisi papan bawah, ada nama-nama seperti Puan Maharani (3,1 persen), Erick Thohir (2,2 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (2,0 persen). Lalu ada Andika Perkasa (1,4 persen), Airlangga Hartarto (1,1 persen), dan terakhir Yenny Wahid (1,0 persen).
 
“Dengan terus menguatnya posisi tiga besar dan rebound-nya RK-Sandi, elektabilitas tokoh-tokoh yang lain cenderung tergerus,” pungkas Rudi. Sisanya lagi memiliki elektabilitas sangat kecil, di bawah 1 persen, dan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 6,3 persen.
 
Survei Y-Publica dilakukan pada 1-7 Februari 2023 kepada 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
 
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto:MI/Saskia Anindya Putri ) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Antara)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan