Jakarta: Aspek militer Indonesia memperoleh 0,2684 poin dari Global Firepower. Poin tersebut membuat kekuatan militer Indonesia menduduki peringkat pertama kekuatan militer ASEAN.
"Prestasi tersebut patut diapresiasi dan bukti bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto all out bekerja memperkuat pertahanan Indonesia," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad melalui keterangan tertulis, Kamis, 14 Oktober 2021.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra itu menyebut Kementerian Pertahanan melakukan sejumlah upaya memperkuat sektor pertahanan. Salah satunya, memperbarui alat utama sistem pertahanan nasional (alutsista).
"Juga berupaya memperbesar dan memperkuat TNI melalui pembentukan komponen cadangan TNI yang ditetapkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu," ungkap dia.
Baca: Setjen Kemenhan Sebut Pembentukan Komcad Sudah Seharusnya
Di sisi lain, Dasco menilai penetapan 3.103 komponen cadangan dinilai efektif memperkuat TNI. Tenaga mereka dinilai bisa membantu menghadapi keadaan darurat militer atau bencana.
“Kekuatan TNI dapat bertambah secara personel meski tanpa menambah jumlah TNI aktif,” ujar dia.
Global Firepower merilis peringkat kekuatan militer di dunia 2021. Di Asia, posisi Indonesia di bawah Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, dan Pakistan.
Sedangkan di tingkat dunia, Indonesia peringkat 16 dari 140 negara. Kekuatan militer terkuat di dunia dipegang Amerika Serikat dengan power index 0,0721.
Kekuatan militer Indonesia terdiri dari 800 ribu personel, 458 unit pesawat militer, 282 unit kapal perang, dan 332 tank. Kemudian, 1.430 kendaraan lapis baja, 366 artileri tarik, 153 artileri swagerak, dan 63 peluncur roket.
Selain itu, militer Indonesia didukung kekuatan anggaran yang besar. Pada 2020, anggaran pertahanan Indonesia mencapai Rp127,35 triliun.
Jakarta: Aspek
militer Indonesia memperoleh 0,2684 poin dari Global Firepower. Poin tersebut membuat
kekuatan militer Indonesia menduduki peringkat pertama kekuatan militer
ASEAN.
"Prestasi tersebut patut diapresiasi dan bukti bahwa Menteri Pertahanan
Prabowo Subianto all out bekerja memperkuat pertahanan Indonesia," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad melalui keterangan tertulis, Kamis, 14 Oktober 2021.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra itu menyebut
Kementerian Pertahanan melakukan sejumlah upaya memperkuat sektor pertahanan. Salah satunya, memperbarui alat utama sistem pertahanan nasional (alutsista).
"Juga berupaya memperbesar dan memperkuat TNI melalui pembentukan komponen cadangan TNI yang ditetapkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu," ungkap dia.
Baca:
Setjen Kemenhan Sebut Pembentukan Komcad Sudah Seharusnya
Di sisi lain, Dasco menilai penetapan 3.103 komponen cadangan dinilai efektif memperkuat TNI. Tenaga mereka dinilai bisa membantu menghadapi keadaan darurat militer atau bencana.
“Kekuatan TNI dapat bertambah secara personel meski tanpa menambah jumlah TNI aktif,” ujar dia.
Global Firepower merilis peringkat kekuatan militer di dunia 2021. Di Asia, posisi Indonesia di bawah Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, dan Pakistan.
Sedangkan di tingkat dunia, Indonesia peringkat 16 dari 140 negara. Kekuatan militer terkuat di dunia dipegang Amerika Serikat dengan power index 0,0721.
Kekuatan militer Indonesia terdiri dari 800 ribu personel, 458 unit pesawat militer, 282 unit kapal perang, dan 332 tank. Kemudian, 1.430 kendaraan lapis baja, 366 artileri tarik, 153 artileri swagerak, dan 63 peluncur roket.
Selain itu, militer Indonesia didukung kekuatan anggaran yang besar. Pada 2020, anggaran pertahanan Indonesia mencapai Rp127,35 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)