"Ini kultur baru kalau diikuti kegilaan seperti ini, rusak negara ini," kata guru besar ekonomi politik, Didik Junaidi Rachbini, dalam program Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Di Balik Polemik Meteran Bom Bensin (Kenapa Presiden Sibuk Komentari Capres?)', Minggu, 18 Juni 2023.
Menurut Didik, mengorganisasi relawan bukan bagian dari demokrasi. Presiden sejatinya sudah punya berbagai sumber daya negara tetapi masih mengandalkan kekuatan relawannya.
"Karena itu saya kritik membangun relawan, Presiden sudah punya angkatan bersenjata kemudian pegawai negeri jutaan, kemudian masih membangun relawan," ujar Didik.
Baca juga: Jokowi Sibuk Komentari Capres, Pakar: Kelanjutan dari Cawe-cawe |
Presiden mestinya tidak lagi berpaku pada relawan. Bila hal itu masih dilakukan, Jokowi didorong membentuk partai guna menampung relawannya.
"Seorang presiden berdiri tinggi enggak usah didikte, diseret kesana-kemari oleh relawan, kalau mau bentuk partai saja lebih formal. Kegilaan ini tidak boleh diteruskan," ucap Didik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id