Jakarta: Panitia seleksi (Pansel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2022-2027 diminta jeli memilih pimpinan lembaga penyelenggara pemilu. Pasalnya, pesta demokrasi 2024 lebih rumit dari sebelumnya.
Wakil Ketua Komisi II Saan Mustopa menyampaikan kerumitan yang dimaksud lantaran penyelenggaraan pemilu dan pilkada berlangsung di tahun yang sama. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi anggota KPU dan Bawaslu selanjutnya.
"Ini juga harus jadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan pansel dalam rangka rekrut calon anggota penyelenggara pemilu," kata Saan dalam diskusi virtual, Rabu, 13 Oktober 2021.
Tantangan lain Pemilu 2024 yaitu pandemi covid-19. Dibutuhkan inovasi dari calon anggota KPU dan Bawaslu agar penyelenggaraan pemilu dan pilkada berlangsung aman dan sukses.
"Walau sekarang (kasus covid-19) sudah landai, bahkan menurun, kita enggak bisa prediksi ke depan seperti apa," kata dia.
Saan juga meminta timsel melihat kompetensi calon anggota dari segi pengelolaan anggaran. Sebab, biaya Pemilu dan Pilkada 2024 berpotensi naik.
"Jadi, tidak hanya semata-mata memikirkan beban penyelenggara atau kerumitan pemilu, tapi situasi kekinian yang dialami bangsa harus jadi faktor yang dipertimbangkan," ujar Saan.
Sekretaris Fraksi NasDem itu berharap timsel mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Sehingga, anggota KPU dan Bawaslu ke depan bisa menghadapi berbagai tantangan penyelenggaraan pesta demokrasi Indonesia.
"Kita butuh pemilu yang memamg efisien, inovatif, dan tentu berkualitas. Dari itu semua, itu kembali pada penyelenggara," ujar Saan.
Baca: Masyarakat Diminta Mengawasi Kinerja Pansel KPU dan Bawaslu
Jakarta:
Panitia seleksi (Pansel) calon anggota Komisi Pemilihan Umum (
KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) periode 2022-2027 diminta jeli memilih pimpinan lembaga penyelenggara pemilu. Pasalnya, pesta demokrasi 2024 lebih rumit dari sebelumnya.
Wakil Ketua Komisi II Saan Mustopa menyampaikan kerumitan yang dimaksud lantaran penyelenggaraan pemilu dan pilkada berlangsung di tahun yang sama. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi anggota KPU dan Bawaslu selanjutnya.
"Ini juga harus jadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan pansel dalam rangka rekrut calon anggota penyelenggara pemilu," kata Saan dalam diskusi virtual, Rabu, 13 Oktober 2021.
Tantangan lain
Pemilu 2024 yaitu pandemi covid-19. Dibutuhkan inovasi dari calon anggota KPU dan Bawaslu agar penyelenggaraan pemilu dan pilkada berlangsung aman dan sukses.
"Walau sekarang (kasus covid-19) sudah landai, bahkan menurun, kita enggak bisa prediksi ke depan seperti apa," kata dia.
Saan juga meminta timsel melihat kompetensi calon anggota dari segi pengelolaan anggaran. Sebab, biaya Pemilu dan Pilkada 2024 berpotensi naik.
"Jadi, tidak hanya semata-mata memikirkan beban penyelenggara atau kerumitan pemilu, tapi situasi kekinian yang dialami bangsa harus jadi faktor yang dipertimbangkan," ujar Saan.
Sekretaris Fraksi NasDem itu berharap timsel mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Sehingga, anggota KPU dan Bawaslu ke depan bisa menghadapi berbagai tantangan penyelenggaraan pesta demokrasi Indonesia.
"Kita butuh pemilu yang memamg efisien, inovatif, dan tentu berkualitas. Dari itu semua, itu kembali pada penyelenggara," ujar Saan.
Baca:
Masyarakat Diminta Mengawasi Kinerja Pansel KPU dan Bawaslu
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)