Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) Yayan Septiadi. Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) Yayan Septiadi. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Presiden Diminta Tidak Banyak Mengomentari Kritikan BEM UI

Siti Yona Hukmana • 04 Juli 2021 13:43
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta tidak terlalu banyak mengomentari kritikan yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Presiden bisa terkesan tidak terima kritik bila terlalu banyak mengomentari.
 
"Seharusnya, jika Presiden siap dikritik atau siap dikritisi ya jangan terlalu banyak mengklarifikasi, kalau sering klarifikasi jadi seakan bawa perasaan (baper) begitu," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) Yayan Septiadi dalam program Crosscheck by Medcom.id bertema Jokowi The King of Lip Service, Itu Sadis, Minggu, 4 Juli 2021.
 
Menurut Yayan, Presiden memiliki banyak pekerjaan penting sehingga tidak perlu mengklarifikasi kritikan atau sindiran BEM UI. Dia hanya mengingatkan mahasiswa bertugas sebagai agen perubahan dan kontrol terhadap pemerintahan.

Sebelumnya, Presiden menyampaikan terbuka terhadap segala kritikan. Namun, penyampaian kritik jangan mengabaikan tata krama.
 
Yayan menilai tata krama setiap anak bangsa berbeda. Misalnya, tata krama orang Sumatra dan orang Jawa.
 
"Seharusnya beliau tidak usah menyebutkan boleh mengkritisi tapi harus dengan tata krama sopan santun, tidak usah biarin saja. Ya bagus ini cambukan bagi kami nanti kami buktikan dengan kinerja-kinerja atau prestasi-prestasi kami gitu loh," ujar Yayan.
 
Baca: Ngabalin Sebut Pelabelan Jokowi The King of Lip Service Bukan Kritik
 
BEM UI mengkritisi Jokowi dengan pemberian label The King Of Lip Service. Julukan itu muncul karena Jokowi dianggap sering janji manis.
 
Dia setuju dengan pelabelan yang diberikan BEM UI. Sebab, janji-jani yang disampaikan Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 tidak terlaksana.
 
"Tidak usah mengumbar-umbar janji, ketika dikritik ya sudah jadikan cambukan atau motivasi untuk memberikan kinerja terbaik," ujar Yayan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan