Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar/ANT/Puspa Perwitasari
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar/ANT/Puspa Perwitasari

Kementerian LHK Siapkan Langkah Awal KLHS Semen Pegunungan Kendeng

Githa Farahdina • 04 Agustus 2016 06:55
medcom.id, Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar segera menindaklanjuti intruksi Presiden Joko Widodo soal kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) semen di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Ia berencana secepat mungkin berbicara dengan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
 
"Prinsip untuk langkah awal harus dilihat bersama yang jadi pokok masalah dan disepakati starting issue-nya dari aduan masyarakat yang dikembangkan jadi dasar kajian," kata Siti ketika dihubungi, Rabu 3 Agustus malam.
 
Tim KLHS juga harus memutuskan faktor utama, yaitu kegiatan tambang untuk semen. Selanjutnya, tim akan menstruktur metode dan kerangka berpikir agar ketika dilaksanakan secara terbuka dan partisipatif, pekerjaan ini tetap berada di jalurnya.

"Apalagi tim masyarakat (Kartini Kendeng) yang menghadap Bapak Presiden sudah bilang akan berpartisipasi," ucap dia.
 
(Baca: Bertemu Kartini Kendeng, Jokowi Janjikan Kajian Lingkungan Strategis)
 
Penekanan daya dukung dan daya tampung pun wajib dilakukan sebagai indikator assesment setiap skenario kebijakan. KSP selanjutnya bisa membuat opsi format kebijakan apakah dituangkan menjadi bentuk Instruksi Presiden atau dimasukkan ke tata ruang daerah, maupun dalam bentuk lain.
 
Mekanisme KLHS nya sendiri sebetulnya  sederhana, mengkaji skenario terhadap indikator daya dukung, memilih alternatif terbaik, lalu memberikan rekomendasi  program mitigasi yang harus dilakukan pemerintah. Bila relevan, KLHS bisa merekomendasikan AMDAL baru," jelas dia.
 
Kementerian LHK Siapkan Langkah Awal KLHS Semen Pegunungan Kendeng
Presiden Jokowi/MTVN/oje
 
Kementerian LHK bersama KSP juga akan membahas koridor kriteria informasi wajib apa yang harus dijawab KLHS. Keputusan akan diambil setelah semua proses itu berjalan.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerima Kartini Kendeng di luar agenda resmi, Selasa 2 Agustus. Dalam pertemuan, Jokowi menjanjikan kajian strategis soal penambangan semen di kawasan itu. Pembangunan pabrik pun dihentikan.
 
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, saat ini sudah dibangun satu pabrik semen, PT Semen Indonesia. Pembangunan sudah 95 persen dan pabrik telah mendapat izin.
 
Namun, kawasan tambang masuk dalam kategori yang perlu ditinjau kembali lewat kajian lingkungan hidup strategis. Teten dan jajarannya mendapat tugas mengkoordinasikan studi ini karena tak hanya dilakukan lintas kementerian, namun juga melibatkan daerah.
 
"Dibutuhkan setahun lah studi itu. Jadi hasil studi itu lah yang akan jadi rujukan kita semua," ucap dia.
 
Kementerian LHK Siapkan Langkah Awal KLHS Semen Pegunungan Kendeng
Kartini Kendeng berunjuk rasa dengan memasung kaki dengan semen./ANT/Sigid Kurniawan
 
Kartini Kendeng kerap berdemo di depan Istana. Sembilan Kartini Kendeng bahkan pernah mengecor kaki dengan semen sebagai bentuk protes atas pembangunan pabrik di kawasan Gunung Kendeng.
 
Saat itu, Jokowi mengutus Teten menemui pendemo. Jokowi meminta sembilan Kartini Kendeng membebaskan kaki mereka dari semen. Saat itu, pemerintah tak menginginkan pendemo menderita sakit akibat demo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan