medcom.id, Jakarta: Surat penunjukan Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara telah dikirim ke DPR. Partai Golkar mengapresiasi langkah penunjukan itu.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, pihaknya akan mengawal keputusan Presiden yang menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala BIN. Pengawalan tersebut mulai dari pembahasan di pimpinan DPR dan Fraksi, hingga fit and proper test di Komisi I DPR dan Paripurna.
"Saya sudah menelepon Ketua DPR Ade Komarudin dan Jajaran Fraksi Partai Golkar di DPR RI, untuk mengawal keputusan Presiden Jokowi," kata Setya, Jumat (2/9/2016).
Dari data yang didapat, Budi tercatat sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 1983 dan selalu meraih peringatan nomor satu pada setiap pendidikan Polri, seperti saat sekolah PTIK, Sespim, Sespati dan Lemhanas.
Baca: Satu Kaki Budi Gunawan Sudah di Kursi Kepala BIN
Budi juga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa yang sangat prestisius. Adhi Makayasa adalah penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik setiap matra TNI dan Kepolisian.
"Wajar jika Budi Gunawan dapat menunjukan prestasi terbaik di seluruh aspek akademis, jasmani dan kepribadian (mental)," ungkapnya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menemui pimpinan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Jumat (2/9/2016). Pratikno menjelaskan pertemuan tersebut untuk menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menunjuk Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala BIN.
Baca: Budi Gunawan Dinilai Paham Urusan Intelijen
"Jadi KaBIN diusulkan nama baru yaitu bapak Budi Gunawan. Jadi sekarang tinggal prosesnya di DPR karena harus mendapat kan pertimbangan dari DPR," kata Pratikno.
Surat penunjukan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara dari Presiden Joko Widodo dan Daftar riwatyat hidup Budi Gunawan (Foto: Istimewa).
Dia mengatakan, pergantian ini hanya untuk regenerasi di badan telik sandi tersebut. "Regenerasi biasa, argumentasinya regenerasi aja," ujarnya.
Menurut dia, jangka waktu pergantian Kepala BIN tak mesti kaku mengikuti periode waktu tertentu. Proses pergantian kini berada di tangan DPR untuk mendapatkan pertimbangan.
Pratikno tidak mengungkap rinci pertimbangan Presiden mengusung sosok Budi Gunawan. Budi Gunawan adalah bekas ajudan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri yang pernah memicu kontroversi di masyarakat karena sempat jadi tersangka suap di KPK. "Ada pertimbangan tertentu yang mungkin tidak semuanya bisa saya sampaikan," kilahnya.
medcom.id, Jakarta: Surat penunjukan Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara telah dikirim ke DPR. Partai Golkar mengapresiasi langkah penunjukan itu.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, pihaknya akan mengawal keputusan Presiden yang menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala BIN. Pengawalan tersebut mulai dari pembahasan di pimpinan DPR dan Fraksi, hingga fit and proper test di Komisi I DPR dan Paripurna.
"Saya sudah menelepon Ketua DPR Ade Komarudin dan Jajaran Fraksi Partai Golkar di DPR RI, untuk mengawal keputusan Presiden Jokowi," kata Setya, Jumat (2/9/2016).
Dari data yang didapat, Budi tercatat sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 1983 dan selalu meraih peringatan nomor satu pada setiap pendidikan Polri, seperti saat sekolah PTIK, Sespim, Sespati dan Lemhanas.
Baca:
Satu Kaki Budi Gunawan Sudah di Kursi Kepala BIN
Budi juga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa yang sangat prestisius. Adhi Makayasa adalah penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik setiap matra TNI dan Kepolisian.
"Wajar jika Budi Gunawan dapat menunjukan prestasi terbaik di seluruh aspek akademis, jasmani dan kepribadian (mental)," ungkapnya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menemui pimpinan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Jumat (2/9/2016). Pratikno menjelaskan pertemuan tersebut untuk menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menunjuk Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala BIN.
Baca:
Budi Gunawan Dinilai Paham Urusan Intelijen
"Jadi KaBIN diusulkan nama baru yaitu bapak Budi Gunawan. Jadi sekarang tinggal prosesnya di DPR karena harus mendapat kan pertimbangan dari DPR," kata Pratikno.
Surat penunjukan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara dari Presiden Joko Widodo dan Daftar riwatyat hidup Budi Gunawan (Foto: Istimewa).
Dia mengatakan, pergantian ini hanya untuk regenerasi di badan telik sandi tersebut. "Regenerasi biasa, argumentasinya regenerasi aja," ujarnya.
Menurut dia, jangka waktu pergantian Kepala BIN tak mesti kaku mengikuti periode waktu tertentu. Proses pergantian kini berada di tangan DPR untuk mendapatkan pertimbangan.
Pratikno tidak mengungkap rinci pertimbangan Presiden mengusung sosok Budi Gunawan. Budi Gunawan adalah bekas ajudan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri yang pernah memicu kontroversi di masyarakat karena sempat jadi tersangka suap di KPK. "Ada pertimbangan tertentu yang mungkin tidak semuanya bisa saya sampaikan," kilahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)