Mensesneg menyerahkan surat pergantian Kepala BIN ke pimpinan DPR. Foto: Al Abrar.
Mensesneg menyerahkan surat pergantian Kepala BIN ke pimpinan DPR. Foto: Al Abrar.

Satu Kaki Budi Gunawan Sudah di Kursi Kepala BIN

Al Abrar • 02 September 2016 10:53
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengusulkan nama Wakil Kepala Polri Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara menggantikan Sutiyoso kepada DPR. Proses persetujuan pergantian itu diperkirakan tidak bakal menemui hambatan berarti. Alasannya, Budi memiliki hubungan yang baik dengan semua fraksi.
 
Menteri Sekretaris Negara Pratikno pagi ini menyerahkan surat Presiden Jokowi tentang pergantian Kepala BIN secara resmi. Pratikno diterima oleh Ketua DPR Ade Komarudin, dan dua Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto.
 
"Hari ini saya mengantarkan surat dari Pak Presiden kepada Ketua DPR. Kepada Pak Akom kami sudah sampaikan yaitu usulan Presiden untuk penggantian Kepala BIN," kata Pratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/9/2016).

Pratikno hanya menyebut alasan pergantian itu demi kepentingan regenerasi. Menurut dia, jangka waktu pergantian Kepala BIN tak mesti kaku mengikuti periode waktu tertentu. Proses pergantian kini berada di tangan DPR untuk mendapatkan pertimbangan.
 
Pratikno tidak mengungkap rinci pertimbangan Presiden mengusung sosok Budi Gunawan. Budi Gunawan adalah bekas ajudan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang pernah memicu kontroversi di masyarakat karena sempat jadi tersangka suap di KPK. "Ada pertimbangan tertentu yang mungkin tidak semuanya bisa saya sampaikan," kilahnya.
 
Sementara itu, Ketua DPR Ade Komarudin berjanji pihaknya segera memproses surat Presiden tersebut. "Surat sudah diterima dan langsung sekarang juga setelah pak Mensesneg kembali kita akan langsung rapat pimpinan untuk menentukan jadwal menindaklanjuti surat ini sesuai dengan peraturan perundangan," kata Ade.
 
DPR, kata pria yang karib disapa Akom itu, segera menggelar rapat pimpinan bersama fraksi-faksi di DPR. Hal itu dilakukan untuk menentukan komisi yang akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatuhan calon kepala BIN. "Kemudian kita tugaskan Komisi I dan tugaskan juga Komisi I kapan harus uji kelayakan dan kita akan tentukan juga jadwal pengambilan keputusan pada sidang paripurna‎," ungkap dia.
 
Akom menjelaskan, rapat bersama pimpinan fraksi akan digelar Senin 5 September. Dalam rapat itu akan ditentukan jadwal uji kepatutan dan kelayakan terhadap Budi, untuk kemudian diambil keputusan untuk menyetujui atau tidak menyetujui usulan itu.
 
Meski belum berproses, Akom memprediksi tahapan pengusulan nama Budi tidak akan mendapat hambatan berarti di dewan. Menurut dia, sosok Budi amat komunikatif, terutama dengan semua fraksi di DPR. Ia menduga proses di DPR akan berjalan mulus.
 
"Setahu saya, semua fraksi punya hubungan baik dengan Pak BG. Jadi diperkirakan oleh saya, (proses) ini akan berjalan dengan baik, lancar," kata politikus Partai Golkar itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan