Jakarta: Partai NasDem mengusulkan deklarasi koalisi bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 10 November 2022. Namun, usulan itu tak jadi direalisasikan.
"Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 7 November 2022.
Wakil Ketua Fraksi NasDem itu menyampaikan alasan usulan deklarasi 10 November tak terealisasi. Pertama, Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru berada di Indonesia pada 9 November 2022.
AHY saat ini berada di Jerman. Dia mendampingi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam lawatan ke Negeri Panzer.
"Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang sekitar tanggal 10 November itu," ungkap dia.
Sedangkan, PKS terkendala keputusan Majelis Syuro. Pengambil keputusan di PKS itu disebut baru akan memutuskan capres dan cawapres yang akan diusung pada akhir tahun.
"PKS akan rapat majelis syuroh itu akhir tahun, Desember artinya," sebut dia.
Baca: Digoda PKB dan Gerindra, NasDem Yakin PKS Setia Membangun Koalisi Perubahan |
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) itu tak masalah kalau usulan deklarasi 10 November tidak terwujud. NasDem menghormati mekanisme yang ada di internal Demokrat dan PKS.
"Ya kita tunggulah ya, tentu kita harus menghormati mekanisme partai, bagaimana masing-masing (mekanisme internal) partai," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di