Gorontalo: Wakil Ketua DPR dari daerah pemilihan Gorontalo, Rachmat Gobel, mengingatkan hakikat persaudaraan warga Gorontalo. Menurut dia, persatuan mesti terwujud meski ada perbedaan partai politik.
"Karena jika diurut-urut pasti kita akan ketemu bahwa kita memiliki pertalian kekerabatan, bahwa kita benar-benar bersaudara,” ujar Gobel melalui keterangan tertulis, Minggu, 8 Mei 2022.
Hal tersebut disampaikan Gobel saat berbicara di hadapan ketua dan pimpinan partai politik di Gorontalo pada Selasa, 26 April 2022. Para elite partai berasal dari Partai NasDem, Gerindra, Partai Demokrat, PDIP, PKS, PKB, PAN, dan PPP.
Di antara mereka ada yang benar-benar memiliki kesamaan nama marga, ikatan perkawinan, dan sebagainya. Terjalinnya ikatan persaudaraan ini karena jumlah penduduk Gorontalo yang relatif sedikit, yaitu kurang dari 1,2 juta jiwa.
Baca: Gobel: Bendungan Bulango Ulu akan Perkuat Pangan
Gobel mengingatkan saat Gorontalo masih berbentuk kerajaan. Ada lima kerajaan membentuk ikatan persaudaraan melalui persekutuan Limo Lo Pohalaa atau Lima Kerajaan. Kelima kerajaan itu adalah Gorontalo, Limboto, Suwawa, Bolango, dan Atinggola.
Namun di masa kolonialisme, Bolango melakukan hijrah karena menolak berada dalam cengkeraman penjajahan dengan pindah ke daerah pedalaman di Bolaang Mongondow. Kedudukan Bolango kemudian digantikan kerajaan Boalemo.
“Karenanya, di masa lalu itu, kerajaan-kerajaan tersebut tak memiliki sejarah peperangan. Kerajaan tak memiliki benteng dan istana khusus, yang ada hanya aula besar tempat para pemimpin bermusyawarah dan tempat warga mengadu ke pemimpinnya,” katanya.
Pada kesempatan itu Gobel mengingatkan ikatan persaudaraan itu kokoh karena kuatnya adat istiadat Gorontalo yang menjadi landasan bermasyarakat. Landasan tersebut tak ditinggalkan meski kerajaan dibubarkan dan Gorontalo bersatu dengan NKRI.
"Dengan tetap memegang teguh adat istiadat. Karena itu kita memiliki dewan adat atau Duango Adati lo Hulontalo,” kata Gobel.
Karena itu, Gobel menyatakan, perbedaan wadah partai hanya merupakan sarana untuk berlomba-lomba membangun Gorontalo. Seluruh pihak diminta fokus pada tujuan besar itu.
Gobel mendorong penyelesaian secara adat dan persaudaraan jika ada perbedaan atau perselisihan antarpartai-partai di Gorontalo. Ia mengingatkan agar tak mudah membawa masalah ke ranah hukum dengan saling mengadukan atau jangan dengan saling mengancam dan marah-marah.
“Kita musyawarahkan. Mari kita jaga Gorontalo secara bersama-sama agar tetap kondusif. Mari kita majukan dan makmurkan Gorontalo. Ini akan menjadi sumbangan penting bagi Indonesia. Mari kita membangun Indonesia melalui Gorontalo,” kata Gobel.
Gorontalo: Wakil Ketua DPR dari daerah pemilihan
Gorontalo, Rachmat Gobel, mengingatkan hakikat persaudaraan warga Gorontalo. Menurut dia, persatuan mesti terwujud meski ada perbedaan partai politik.
"Karena jika diurut-urut pasti kita akan ketemu bahwa kita memiliki pertalian kekerabatan, bahwa kita benar-benar bersaudara,” ujar
Gobel melalui keterangan tertulis, Minggu, 8 Mei 2022.
Hal tersebut disampaikan Gobel saat berbicara di hadapan ketua dan pimpinan partai politik di Gorontalo pada Selasa, 26 April 2022. Para elite partai berasal dari
Partai NasDem, Gerindra, Partai Demokrat, PDIP, PKS, PKB, PAN, dan PPP.
Di antara mereka ada yang benar-benar memiliki kesamaan nama marga, ikatan perkawinan, dan sebagainya. Terjalinnya ikatan persaudaraan ini karena jumlah penduduk Gorontalo yang relatif sedikit, yaitu kurang dari 1,2 juta jiwa.
Baca:
Gobel: Bendungan Bulango Ulu akan Perkuat Pangan
Gobel mengingatkan saat Gorontalo masih berbentuk kerajaan. Ada lima kerajaan membentuk ikatan persaudaraan melalui persekutuan Limo Lo Pohalaa atau Lima Kerajaan. Kelima kerajaan itu adalah Gorontalo, Limboto, Suwawa, Bolango, dan Atinggola.
Namun di masa kolonialisme, Bolango melakukan hijrah karena menolak berada dalam cengkeraman penjajahan dengan pindah ke daerah pedalaman di Bolaang Mongondow. Kedudukan Bolango kemudian digantikan kerajaan Boalemo.
“Karenanya, di masa lalu itu, kerajaan-kerajaan tersebut tak memiliki sejarah peperangan. Kerajaan tak memiliki benteng dan istana khusus, yang ada hanya aula besar tempat para pemimpin bermusyawarah dan tempat warga mengadu ke pemimpinnya,” katanya.