Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembelian barang dalam negeri mampu mengerek pertumbuhan ekonomi. Kementerian, perusahaan BUMN, dan pemerintah daerah diminta memedomani hal tersebut.
"Enggak usah muluk-muluk dibelokkan 40 persen saja (belanja barang dalam negeri), 40 persen saja itu bisa men-trigger growth ekonomi kita. Yang dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen," ujar Jokowi.
Jokowi yakin dengan membelanjakan 40 persen anggaran untuk barang dalam negeri dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 0,4 persen. Sedangkan, dari belanja APBN dan APBD dapat mendorong pertumbuhan ekonomi 1,5 sampai 1,7 persen.
Menerut Kepala Negara, dengan angka pertumbuhan ekonomi itu, negara tidak perlu repot-repot mencari investor. Semua pihak hanya perlu konsisten membeli barang buatan dalam negeri dan buatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
"Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor mau kita terus-teruskan? Enggak. Enggak bisa. Kalau kita beli barang impor bayangkan Bapak Ibu kita beri pekerjaan ke negara lain duit kita capital outflow keluar, pekerjaan ada di sana (luar negeri) bukan di sini," kata dia.
Baca: Jokowi Ancam Reshuffle Menteri yang Hobi Impor
Jakarta: Presiden
Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembelian
barang dalam negeri mampu mengerek
pertumbuhan ekonomi. Kementerian, perusahaan BUMN, dan pemerintah daerah diminta memedomani hal tersebut.
"Enggak usah muluk-muluk dibelokkan 40 persen saja (belanja barang dalam negeri), 40 persen saja itu bisa men-
trigger growth ekonomi kita. Yang dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen," ujar Jokowi.
Jokowi yakin dengan membelanjakan 40 persen anggaran untuk barang dalam negeri dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 0,4 persen. Sedangkan, dari belanja APBN dan APBD dapat mendorong pertumbuhan ekonomi 1,5 sampai 1,7 persen.
Menerut Kepala Negara, dengan angka pertumbuhan ekonomi itu, negara tidak perlu repot-repot mencari investor. Semua pihak hanya perlu konsisten membeli barang buatan dalam negeri dan buatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
"Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor mau kita terus-teruskan? Enggak. Enggak bisa. Kalau kita beli barang impor bayangkan Bapak Ibu kita beri pekerjaan ke negara lain duit kita
capital outflow keluar, pekerjaan ada di sana (luar negeri) bukan di sini," kata dia.
Baca:
Jokowi Ancam Reshuffle Menteri yang Hobi Impor Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)