Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet). Foto: Dok/Istimewa.
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet). Foto: Dok/Istimewa.

Peringatan HUT Ke-77 MPR, Indonesia Diingatkan Jangan Jadi Bangsa Kuli

Anggi Tondi Martaon • 18 Agustus 2022 12:06
Jakarta: Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan bangsa Indonesia harus menjadi bangsa mandiri atau lebih dikenal dengan berdiri di atas kaki sendiri (berdikari). Pesan Presiden pertama Indonesia Soekarno ini disampaikan Bamsoet di  peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 MPR dan Hari Konstitusi.
 
"Presiden Soekarno berpesan, bangsa Indonesia jangan mau menjadi bangsa kuli dan menjadi kuli bangsa-bangsa lain," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
 
Bamsoet juga menyinggung pesan Presiden Joko widodo (Jokowi). Yakni tidak boleh bermental pribumi (inlander) dan merasa rendah (inferior) saat berhadapan dengan bangsa lain. Pesan itu disampaikan Jokowi saat menghadiri HUT ke-10 Partai NasDem pada 11 November 2021.

Menurut Bamsoet, pesan kedua Kepala Negara itu bisa diwujudkan jika Indonesia mengembangkan sistem perekonomian merdeka. Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung ke negara lain.
 
Salah satunya dengan mengelola sendiri sumber daya alamnya. Jangan lagi ada ekspor bahan baku bernilai murah untuk negara industri-kapitalis.
 
Indonesia juga harus menjadi rumah bagi produk anak negeri. Indonesia jangan hanya dijadikan sebagai pasar untuk menjual produk-produk hasil negara-negara industri-kapitalis.
 
"Karenanya, kita harus mengembangkan sistem perekonomian merdeka, merdeka seratus persen, yang mampu mencapai keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar itu.
 

Baca: Pidato di Sidang Tahunan, Bamsoet Sentil Capres-Cawapres Lewat Pantun


Negara juga harus menguasai penuh sektor-sektor penting yang menguasai hajat hidup orang banyak. Upaya tersebut harus disertai dengan meningkatkan nilai tambah atas hasil bumi, laut, tambang  
 
Bamsoet setuju dengan pernyataan Jokowi yang mengatakan Indonesia harus mampu mengelola sendiri sumber daya alamnya. Pengelolaan dilakukan dengan teknologi dan inovasi yang dikembangkan sendiri.
 
"Hanya dengan cara itu, kita dapat meningkatkan nilai tambah terhadap sumber daya yang kita miliki. Memberi kesempatan kepada banyak orang untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi, yang memungkinkan terjadinya mobilitas sosial yang inklusif," ucap Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu.
 
Indonesia dapat belajar dari pengalaman negara-negara yang berhasil bertransformasi dari negara miskin menjadi negara makmur. Salah satunya di negara-negara Asia Timur.
 
Menurut dia, tranformasi tersebut bisa terjadi karena peran usahawan dan inovator. Hal itu dinilai berhasil mengembangkan inovasi-teknologi yang dapat menciptakan pasar baru.
 
"Usahawan dan inovator bisa melahirkan keuntungan berlimpah untuk diinvestasikan ulang ke dalam sektor-sektor usaha baru dan lapangan kerja baru. Dengan cara itulah, kemakmuran secara inklusif dan berkelanjutan bisa tercipta," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan