Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: AFP

Kecaman Jokowi Terhadap Pernyataan Macron Dianggap Tepat

Anggi Tondi Martaon • 07 November 2020 22:57
Jakarta: Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam pernyataan Presiden Prancis Emanuel Macron dinilai tepat. Setidaknya, hal itu menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia .
 
"Dalam perspektif saya, pernyataan Presiden kita itu lebih untuk menunjukkan (Indonesia) sebagai negara Islam kita tersinggung," kata pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwana dalam program Newsmaker Medcom,id, Sabtu, 7 November 2020.
 
Menurut dia, pernyataan Jokowi juga mendinginkan suasana masyarakat. Pasalnya, kemarahan umat muslim mulai terlihat di media sosial. Bahkan, sejumlah kelompok berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia beberapa waktu lalu.

Kekesalan tersebut dikhawatirkan dilampiaskan kepada pemerintah. Selain tidak bisa menyampaikan ke Macron langsung, massa bisa menganggap pemerintah tidak menyampaikan sikap resmi terkait pernyataan Macron yang dianggap menghina agama Islam.
 
Baca: Tiga Remaja Didakwa dalam Kasus Pemenggalan Guru Prancis
 
"Jadi sudah tepat untuk pernyataan ini yang disampaikan pada hari Sabtu (31 Oktober 2020), sebelum ada demo sehingga bisa mengambil aspirasi masyarakat kita," ungkap dia.
 
Namun, langkah tersebut dinilai belum cukup. Presiden Jokowi dinilai perlu membujuk Macron untuk menyampaikan permintaan maaf dan menarik ucapan yang dilontarkannya dalam merespons pembunuhan guru imbas menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW. 
 
"Tuntutannya adalah meminta maaf dan menarik ucapan Islam sebagai agama krisis," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan