Jakarta: Kehalalan vaksin virus korona (covid-19) tak luput dari pemantauan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua MUI sekaligus Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, memastikan lembaga tersebut bakal memberikan sertifikat ketika seluruh proses pembuatan dipastikan halal.
"Tetapi andai kata di dalam satu ketika, ternyata belum ada yang halal, tetapi kalau tidak ada vaksin akan timbul kebahyaaan, akan menimbulkan penyakit atau penyakit berkepanjangan, maka bisa digunakan," kata Ma'ruf dalam video konferensinya, Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2020.
Baca: Wapres: Penerapan Protokol Kesehatan Salah Satu Bentuk Ibadah
Ma'ruf memastikan vaksin tak halal bisa digunakan dalam keadaan darurat. Namun penggunaannya tak boleh sembarangan.
"Harus ada ketetapan yang dikeluarkan oleh MUI," ungkap Ma'ruf.
Di sisi lain, Ma'ruf meminta masyarakat tak putus asa dalam melawan covid-19. Protokol kesehatan harus tetap diterapkan dalam setiap kegiatan masyarakat.
"Kita harus istikamah, tidak boleh kendur, tidak boleh menyerah. Harus saling mengingatkan agar tidak ada penularan covid-19," tuturnya.
Kemarin, Kamis, 15 Oktober 2020, MUI bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertolak ke Tiongkok guna menjamin mutu vaksin. Mereka pergi ke sarana pembuat vaksin, Sinovac untuk melakukan inspeksi cara pembuatan obat yang Baik (CPOB).
Jakarta: Kehalalan vaksin virus
korona (covid-19) tak luput dari pemantauan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua MUI sekaligus Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, memastikan lembaga tersebut bakal memberikan sertifikat ketika seluruh proses pembuatan dipastikan halal.
"Tetapi andai kata di dalam satu ketika, ternyata belum ada yang halal, tetapi kalau tidak ada
vaksin akan timbul kebahyaaan, akan menimbulkan penyakit atau penyakit berkepanjangan, maka bisa digunakan," kata Ma'ruf dalam video konferensinya, Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2020.
Baca: Wapres: Penerapan Protokol Kesehatan Salah Satu Bentuk Ibadah
Ma'ruf memastikan vaksin tak halal bisa digunakan dalam keadaan darurat. Namun penggunaannya tak boleh sembarangan.
"Harus ada ketetapan yang dikeluarkan oleh MUI," ungkap
Ma'ruf.
Di sisi lain, Ma'ruf meminta masyarakat tak putus asa dalam melawan covid-19. Protokol kesehatan harus tetap diterapkan dalam setiap kegiatan masyarakat.
"Kita harus istikamah, tidak boleh kendur, tidak boleh menyerah. Harus saling mengingatkan agar tidak ada penularan covid-19," tuturnya.
Kemarin, Kamis, 15 Oktober 2020, MUI bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertolak ke Tiongkok guna menjamin mutu vaksin. Mereka pergi ke sarana pembuat vaksin, Sinovac untuk melakukan inspeksi cara pembuatan obat yang Baik (CPOB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)