Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

NasDem Jadikan Ratu Kalinyamat Teladan Pemimpin Perempuan

Antara • 30 Juli 2024 16:00
Jakarta: Simposium Perempuan NasDem pada pekan lalu sengaja mengangkat sosok Ratu Kalinyamat untuk memancing imajinasi peserta Kongres NasDem akan model kepemimpinan perempuan Indonesia. Perempuan ahli strategi perang asal Jepara, Jawa Tengah, itu baru saja diangkat menjadi pahlawan nasional pada 10 November 2023.
 
"Ketimpangan gender di berbagai bidang kehidupan harus diubah perempuan terutama oleh adanya kepemimpinan perempuan," kata calon legislator terpilih dari Partai NasDem, Nafa Urbach, melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa, 30 Juli 2024. 
 
Pada Simposium Perempuan NasDem, Nafa menampilkan Monolog Ratu Kalinyamat. Penampilannya mengentak peserta simposium. Nafa mampu menampilkan sosok Ratu Kalinyamat sebagai pemimpin perempuan yang luar biasa di masa lampau. 

"Di tangannya, persatuan kerajaan-kerajaan Nusantara bisa bersatu dan Demak menjadi kerajaan terkaya di Asia Tenggara melalui perdagangan dan industri galangan kapal," kata Nafa.
 
Nafa mengaku tergugah dan semakin bersemangat menjadi politisi yang berjiwa pemimpin. "Saya akan siapkan agenda-agenda kerja yang dampaknya bisa mengubah keadaan perempuan menjadi lebih baik. Misalnya, akses perempuan ke pendidikan tinggi," kata Nafa.
 

Minim di buku sejarah

Ketua Arsip dan Sejarah Perempuan Indonesia (ASPI), Fatia Nadia, menekankan banyak pemimpin perempuan yang berjasa luar biasa untuk bangsa, tetapi tidak ditulis secara rinsi di buku-buku sejarah. Menurut dia, penulisan enam buku Indonesia Dalam Arus Sejarah hanya sekilas menceritakan lima pahlawan perempuan. 
 
"Padahal, riset saya menemukan banyak perempuan di zaman pergerakan yang kiprahnya luar biasa. Namun, kiprah itu tidak tampak di mata para penulis sejarah Indonesia," kata Ita saat menyampaikan kuliah umum di simposium. 
 
Pada saat orasi, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menjelaskan bagaimana upaya keras tim peneliti bekerja selama lima tahun agar Ratu Kalinyamat disetujui menjadi pahlawan nasional. 
 
"Alhamdulillah akhirnya kami bisa menjawab delapan pertanyaan kunci termasuk membuktikan bahwa Ratu Kalinyamat bukan mitos tetapi fakta dengan jejak kerjanya yang luar biasa bagi bangsa," kata Lestari, dikutip dari Antara.
 
Baca: Profil Ratu Kalinyamat, Sosok yang Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

Pada rekomendasi di Pokja Politik NasDem, Panca Saktiyani menyatakan perempuan harus diberi dan merebut kesempatan untuk memimpin. Menurut dia, kuota perempuan dibutuhkan tidak hanya di legislatif, tetapi juga di eksekutif, yudikatif, dunia bisnis, dan sosial. 
 
"Kesetaraan gender hanya bisa diwujudkan melalui pendekatan komprehensif dan dalam waktu serentak," kata Panca. 
 

Sosok Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat menunjukkan kepemimpinan perempuan yang ideal. Ia mampu menyatukan kerajaan-kerajaan Nusantara sehingga Kerajaan Demak mencapai zaman keemasan bahkan menjadi kerajaan terbesar dan termaju di Asia Tenggara. 
 
Ratu Kalinyamat mengirim bantuan kapal-kapal berisi prajurit ke kerajaan Johor, Ambon, dan Aceh untuk menghalau Portugis yang ingin menguasai jalur perdagangan laut. Ratu Kalinyamat adalah pahlawan perintis antikolonialisme di abad 15. 
 
Ratu Kalinyamat dijuluki Portugis sebagai rainha de Japara, senhora ponderosa e rica, de kranige Dame, yang artinya "seorang perempuan yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani". Julukan yang harus disandang semua pemimpin perempuan di setiap masa. 
 
"Para pemimpin perempuan di masa kini dan mendatang harus berkarakter sama seperti Kalinyamat, Malahayati, Kartini, Nyi Hajar Dewantoro, maupun Trimurti di zaman pergerakan, yaitu antikolonialisme sehingga berkarakter tangguh dan pemberani," kata Eva K Sundari ketua Simposium Perempuan Nasdem.
 
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menghadiri acara Simposium Bidang Perempuan yang merupakan bagian dari Pra-Kongres Ketiga Partai NasDem. Dalam simposium ini, Surya Paloh memberikan materi kuliah umum dengan tema Perempuan Pemimpin Untuk Perubahan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan