Jakarta: Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Reisa Broto Asmoro menekankan vaksinasi harus merata dan setara untuk seluruh kalangan masyarakat. Vaksinasi juga kini sudah menyasar ibu menyusui, ibu hamil, dan anak-anak.
“Kata kuncinya vaksinasi harus merata dan harus setara semua orang boleh mendapatkan vaksin. Termasuk Kakek Safarudin di Makassar yang tidak punya telepon seluler, begitu juga kakek Mangantar Hutagalung yang sudah berusia 100 tahun, dan mereka yang tinggal di pedalaman dan daerah kurang sejahtera,” ujar Reisa dalam konferensi pers PPKM secara daring dari Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu mengatakan masyarakat yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), seperti kelompok penyandang disabilitas, masyarakat adat, penghuni lembaga pemasyarakatan, penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), dan pekerja migran Indonesia bermasalah, akan dilayani vaksinasi bersama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Sehingga, kebutuhan mendapatkan vaksinasi dan NIK dapat terpenuhi.
"Memang itu tujuan pemerintah, membuka akses vaksinasi seluas-luasnya,” ujar Reisa.
Reisa mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan setiap negara harus bisa memberikan vaksin kepada 70 persen warganya pada pertengahan tahun depan. Menurut Reisa, Indonesia berambisi memenuhi target tersebut sebelum pertengahan 2022, sehingga semua masyarakat mendapatkan vaksin covid-19.
“Bukan bagaimana mendapatkan suntikan tambahan, bukan saatnya kita mencari cara mendapatkan suntikan dosis booster. Tidak elok kalau kita hanya memprioritaskan diri sendiri, pribadi, atau kelompok saja, lebih baik fokus saling bantu meratakan vaksin untuk semua sasaran di Indonesia,” ungkap Reisa.
Baca: Kemendagri: Data Vaksin Covid-19 Harus Bersumber dari NIK Dukcapil
Dia mengatakan terdapat 70 dari 208 juta sasaran vaksinasi yang belum mendapatkan vaksin. Di samping itu, dia menyampaikan dalam sejarah imunisasi dan vaksinasi, individu yang disuntik berkali-kali tidak akan mampu menghentikan wabah sehingga yang harus terjadi adalah pembentukan imunitas bersama.
“Bukan karena satu orang yang divaksin berkali-kali, tapi karena puluhan juta orang divaksin bersama-sama dalam waktu yang singkat. Kunci sukses vaksinasi adalah merata dan setara untuk melindungi sesama," katanya.
Dia juga mengingatkan prinsip setelah divaksin, yaitu tetap taat dan disiplin protokol kesehatan untuk melindungi sesama.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Jakarta: Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Reisa Broto Asmoro menekankan vaksinasi harus merata dan setara untuk seluruh kalangan masyarakat. Vaksinasi juga kini sudah menyasar ibu menyusui, ibu hamil, dan anak-anak.
“Kata kuncinya vaksinasi harus merata dan harus setara semua orang boleh mendapatkan vaksin. Termasuk Kakek Safarudin di Makassar yang tidak punya telepon seluler, begitu juga kakek Mangantar Hutagalung yang sudah berusia 100 tahun, dan mereka yang tinggal di pedalaman dan daerah kurang sejahtera,” ujar Reisa dalam konferensi pers PPKM secara daring dari Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu mengatakan masyarakat yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), seperti kelompok penyandang disabilitas, masyarakat adat, penghuni lembaga pemasyarakatan, penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), dan pekerja migran Indonesia bermasalah, akan dilayani vaksinasi bersama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Sehingga, kebutuhan mendapatkan vaksinasi dan NIK dapat terpenuhi.
"Memang itu tujuan pemerintah, membuka akses vaksinasi seluas-luasnya,” ujar Reisa.
Reisa mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan setiap negara harus bisa memberikan vaksin kepada 70 persen warganya pada pertengahan tahun depan. Menurut Reisa, Indonesia berambisi memenuhi target tersebut sebelum pertengahan 2022, sehingga semua masyarakat mendapatkan vaksin covid-19.
“Bukan bagaimana mendapatkan suntikan tambahan, bukan saatnya kita mencari cara mendapatkan suntikan dosis booster. Tidak elok kalau kita hanya memprioritaskan diri sendiri, pribadi, atau kelompok saja, lebih baik fokus saling bantu meratakan vaksin untuk semua sasaran di Indonesia,” ungkap Reisa.
Dia mengatakan terdapat 70 dari 208 juta sasaran vaksinasi yang belum mendapatkan vaksin. Di samping itu, dia menyampaikan dalam sejarah imunisasi dan vaksinasi, individu yang disuntik berkali-kali tidak akan mampu menghentikan wabah sehingga yang harus terjadi adalah pembentukan imunitas bersama.
“Bukan karena satu orang yang divaksin berkali-kali, tapi karena puluhan juta orang divaksin bersama-sama dalam waktu yang singkat. Kunci sukses vaksinasi adalah merata dan setara untuk melindungi sesama," katanya.
Dia juga mengingatkan prinsip setelah divaksin, yaitu tetap taat dan disiplin protokol kesehatan untuk melindungi sesama.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.