Jakarta: Anggota Komisi XI Kamrussamad menilai penanganan covid-19 masih setengah-setengah. Kamrussamad mengkritik sejumlah kebijakan di hari pertama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
“Pertama, kenapa bandara internasional tidak ditutup?” tanya Kamrussamad dalam diskusi virtual, Sabtu, 3 Juli 2021.
Kamrussamad menilai hal itu kontras dengan semangat menghentikan impor virus covid-19. Apalagi, salah satu varian anyar yaitu delta diduga kuat berasal dari luar negeri.
“Tolong dijelaskan apa alasan pemerintah tidak menutup (bandara internasional)?” ujar dia.
Kamrussamad sempat keliling Ibu Kota memantau hari pertama penerapan PPKM darurat. Dia mengkritik kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, tidak disekat. Padahal, kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat disekat.
(Baca: Epidemiolog: PPKM Darurat Hanya 2 Pekan Tak Efektif)
“Artinya kita belum sepenuhnya merata melakukan penyekatan,” papar politikus Partai Gerindra itu.
Namun, Kamrussamad mengapresiasi sejumlah langkah lain oleh TNI dan Polri. Mereka berkeliling dengan toa menyosialiasikan PPKM darurat kepada masyarakat.
“Ini langkah tepat yang dilakukan,” tutur dia.
Kamrussamad juga sempat menyambangi sentra vaksinasi di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Dia mendukung program vaksinasi digencarkan supaya kekebalan kelompok segera terbentuk.
Dia mengusulkan seluruh kantor kelurahan disulap menjadi tempat vaksinasi. Pekerjaan rumah (PR) berikutnya melatih para relawan menjadi vaksinator andal secepat mungkin.
“Supaya kalau bisa tidak satu juta tapi dua juta dosis vaksin per hari,” ucap Kamrussamad.
Jakarta: Anggota
Komisi XI Kamrussamad menilai penanganan
covid-19 masih setengah-setengah. Kamrussamad mengkritik sejumlah kebijakan di hari pertama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) darurat.
“Pertama, kenapa bandara internasional tidak ditutup?” tanya Kamrussamad dalam diskusi virtual, Sabtu, 3 Juli 2021.
Kamrussamad menilai hal itu kontras dengan semangat menghentikan impor virus covid-19. Apalagi, salah satu varian anyar yaitu delta diduga kuat berasal dari luar negeri.
“Tolong dijelaskan apa alasan pemerintah tidak menutup (bandara internasional)?” ujar dia.
Kamrussamad sempat keliling Ibu Kota memantau hari pertama penerapan PPKM darurat. Dia mengkritik kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, tidak disekat. Padahal, kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat disekat.
(Baca:
Epidemiolog: PPKM Darurat Hanya 2 Pekan Tak Efektif)
“Artinya kita belum sepenuhnya merata melakukan penyekatan,” papar politikus Partai Gerindra itu.
Namun, Kamrussamad mengapresiasi sejumlah langkah lain oleh TNI dan Polri. Mereka berkeliling dengan toa menyosialiasikan PPKM darurat kepada masyarakat.
“Ini langkah tepat yang dilakukan,” tutur dia.
Kamrussamad juga sempat menyambangi sentra vaksinasi di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Dia mendukung program vaksinasi digencarkan supaya kekebalan kelompok segera terbentuk.
Dia mengusulkan seluruh kantor kelurahan disulap menjadi tempat vaksinasi. Pekerjaan rumah (PR) berikutnya melatih para relawan menjadi vaksinator andal secepat mungkin.
“Supaya kalau bisa tidak satu juta tapi dua juta dosis vaksin per hari,” ucap Kamrussamad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)