Jakarta: Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengatakan varian covid-19, Mu atau B.1.621, belum terdeteksi di Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil tes whole genome sequence terhadap 7 ribu orang di Indonesia.
"Beberapa tempat di sekitar kita varian ini belum terdapat," kata Dante dalam konferensi televideo, Senin, 6 September 2021.
Dante mengatakan munculnya varian covid-19 tak bisa dipungkiri. Pasalnya, pandemi belum kunjung mereda dan virus terus bermutasi.
Dalam konteks laboratorium, kata Dante, varian Mu memiliki resistensi terhadap vaksin. Di sisi lain, penyebaran varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia ini dipastikan tidak meluas, seperti varian Delta atau B.1.617.2.
"Mudah-mudahan varian Mu akan abortif seperti varian Lambda beberapa waktu lalu di Peru," ujarnya
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian Mu memiliki beberapa mutasi yang mengindikasikan risiko resistensi terhadap vaksin covid-19. Varian tersebut mengindikasikan lolos dari imunitas setelah divaksin.
Namun, WHO menekankan hal itu perlu penelitian lebih lanjut. Mu masih terus dipantau secara ketat. Setelah terdeteksi di Kolombia, Mu dilaporkan muncul di beberapa negara Amerika Selatan dan Eropa.
Baca: Pemerintah Perketat Karantina Bandara Cegah Masuknya Varian MU
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengatakan varian
covid-19, Mu atau B.1.621, belum terdeteksi di Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil tes
whole genome sequence terhadap 7 ribu orang di Indonesia.
"Beberapa tempat di sekitar kita varian ini belum terdapat," kata Dante dalam konferensi televideo, Senin, 6 September 2021.
Dante mengatakan munculnya varian covid-19 tak bisa dipungkiri. Pasalnya, pandemi belum kunjung mereda dan virus terus
bermutasi.
Dalam konteks laboratorium, kata Dante,
varian Mu memiliki resistensi terhadap vaksin. Di sisi lain, penyebaran varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia ini dipastikan tidak meluas, seperti varian Delta atau B.1.617.2.
"Mudah-mudahan varian Mu akan abortif seperti varian Lambda beberapa waktu lalu di Peru," ujarnya
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian Mu memiliki beberapa mutasi yang mengindikasikan risiko resistensi terhadap vaksin covid-19. Varian tersebut mengindikasikan lolos dari imunitas setelah divaksin.
Namun, WHO menekankan hal itu perlu penelitian lebih lanjut. Mu masih terus dipantau secara ketat. Setelah terdeteksi di Kolombia, Mu dilaporkan muncul di beberapa negara Amerika Selatan dan Eropa.
Baca: Pemerintah Perketat Karantina Bandara Cegah Masuknya Varian MU
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk
https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)