Jakarta: Pemerintah menggelontorkan Rp24,3 triliun buat membangun 11 pos lintas batas negara (PLBN) baru. Pembangunan disebut guna memperkokoh kedaulatan wilayah Indonesia, terutama di wilayah perbatasan.
"Pemerintah sudah menganggarkan Rp24,3 triliun pada 2020 untuk membangun perbatasan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BNPP di Pullman Hotel, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu 11 Maret 2020.
Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tito Karnavian menyebut saat ini sudah ada tujuh PLBN di Indonesia. Beberapa PLBN yakni di Entikong, Kalimantan Barat; Motaain, Nusa Tenggara Timur; dan Skouw, Papua.
Baca: BNPP Diminta Tangguh Menjaga Perbatasan
BNPP bakal membangun 11 pos baru. Seluruh pembangunan itu ditargetkan rampung maksimal awal 2021. Tito mengungkapkan baru satu PLBN baru yang selesai dibangun, yakni di Sota, Kabupaten Merauke.
Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tito Karnavian. Foto: Medcom/Theofilus Ifan Sucipto
Menurut Tito kehadiran PLBN mendesak. Adanya pos lintas batas negara membuat pemerintah bisa mengawasi lalu lintas barang dan orang di perbatasan.
Menteri Dalam Negeri itu tak ingin terus kecolongan seperti penyelundupan narkotika, senjata tajam, hingga bom. Selain itu, kehadiran PLBN diklaim bisa mencegah perdagangan manusia.
"Kalau yang masuk (ke Indonesia) teroris kan bahaya buat negara. Kalau lalu lintas barang tidak terkontrol, mengurangi pendapatan APBN," tutur Tito.
Jakarta: Pemerintah menggelontorkan Rp24,3 triliun buat membangun 11 pos lintas batas negara (PLBN) baru. Pembangunan disebut guna memperkokoh kedaulatan wilayah Indonesia, terutama di wilayah perbatasan.
"Pemerintah sudah menganggarkan Rp24,3 triliun pada 2020 untuk membangun perbatasan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BNPP di Pullman Hotel, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu 11 Maret 2020.
Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tito Karnavian menyebut saat ini sudah ada tujuh PLBN di Indonesia. Beberapa PLBN yakni di Entikong, Kalimantan Barat; Motaain, Nusa Tenggara Timur; dan Skouw, Papua.
Baca:
BNPP Diminta Tangguh Menjaga Perbatasan
BNPP bakal membangun 11 pos baru. Seluruh pembangunan itu ditargetkan rampung maksimal awal 2021. Tito mengungkapkan baru satu PLBN baru yang selesai dibangun, yakni di Sota, Kabupaten Merauke.
Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tito Karnavian. Foto: Medcom/Theofilus Ifan Sucipto
Menurut Tito kehadiran PLBN mendesak. Adanya pos lintas batas negara membuat pemerintah bisa mengawasi lalu lintas barang dan orang di perbatasan.
Menteri Dalam Negeri itu tak ingin terus kecolongan seperti penyelundupan narkotika, senjata tajam, hingga bom. Selain itu, kehadiran PLBN diklaim bisa mencegah perdagangan manusia.
"Kalau yang masuk (ke Indonesia) teroris kan bahaya buat negara. Kalau lalu lintas barang tidak terkontrol, mengurangi pendapatan APBN," tutur Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)