Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (Medcom.id)
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (Medcom.id)

Radikalisme di TNI-Polri Bakal Bikin Indonesia Jadi Negara Konflik

Candra Yuri Nuralam • 06 Maret 2022 22:05

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan jajaran TNI dan Polri tidak punya hak bicara soal demokrasi. Dua institusi keamanan tersebut harus memiliki kedisiplinan tinggi mendukung berbagai kebijakan pemerintah.
 
"Tidak bisa yang namanya tentara, yang namanya polisi itu ikut dalam urusan demokrasi," tegas Jokowi dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri 2022 di Jakarta, Selasa, 1 Maret 2022.
 
Baca: Ini Strategi Kelompok Radikal Menghancurkan Indonesia
 
Penegasan tersebut dilontarkan setelah memaparkan perihal upaya pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur. Pro dan kontra rencana pemindahan Ibu Kota Negara masih menghiasi ruang publik.
 
Presiden tidak ingin kondisi semakin keruh karena ada anggota TNI-Polri yang ikut menyampaikan pendapat pribadi. Jokowi minta TNI-Polri mengantisipasi.
 
"Karena saya lihat di Whatsapp group ada seperti ini. Hati-hati. Kalau diterus-teruskan hati-hati. Dimulai dari grup kecil nanti membesar," ujar Jokowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan