Jakarta: Presiden Joko Widodo meyakini pertumbuhan ekonomi nasional di 2022 akan mencapai 5,2 persen. Keyakinan tersebut didasarkan pada capaian pertumbuhan di tiga kuartal pada tahun lalu yang selalu berada di atas 5 persen.
"Tahun lalu bisa kita lalui dengan baik. Pertumbuhan di kuartal ketiga di 5,72 persen. Kemungkinan nanti jatuh di rata-rata tahunannya sekitar 5,2 persen atau 5,3 persen," ujar Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 16 Januari 2023.
Dia juga mengapresiasi kinerja para menteri dan kepala lembaga negara yang bisa menjaga tingkat inflasi di level 5,5 persen. Angka tersebut dianggap baik mengingat negara-negara lain yang mengalami lonjakan yang begitu tinggi, seperti Argentina 92,4 persen, Turki 84,3 persen, dan Eropa 9,9 persen.
"Inflasi bisa dikendalikan di angka 5,5 persen ini juga sebuah capaian yang baik," ucap dia.
Kepala Negara pun menginstruksikan seluruh jajarannya untuk melanjutkan langkah-langkah yang telah dilakukan. Secara khusus, Jokowi memerintahkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk terus mengendalikan instrumen moneter.
"Juga Menteri Dalam Negeri (Tito Karnavian) untuk terus mendorong agar daerah ikut bersama, berpartisipasi menekan inflasi sehingga bisa kita tekan sekecil mungkin," ujar dia.
Jakarta: Presiden
Joko Widodo meyakini pertumbuhan
ekonomi nasional di 2022 akan mencapai 5,2 persen. Keyakinan tersebut didasarkan pada capaian
pertumbuhan di tiga kuartal pada tahun lalu yang selalu berada di atas 5 persen.
"Tahun lalu bisa kita lalui dengan baik. Pertumbuhan di kuartal ketiga di 5,72 persen. Kemungkinan nanti jatuh di rata-rata tahunannya sekitar 5,2 persen atau 5,3 persen," ujar Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 16 Januari 2023.
Dia juga mengapresiasi kinerja para menteri dan kepala lembaga negara yang bisa menjaga tingkat inflasi di level 5,5 persen. Angka tersebut dianggap baik mengingat negara-negara lain yang mengalami lonjakan yang begitu tinggi, seperti Argentina 92,4 persen, Turki 84,3 persen, dan Eropa 9,9 persen.
"Inflasi bisa dikendalikan di angka 5,5 persen ini juga sebuah capaian yang baik," ucap dia.
Kepala Negara pun menginstruksikan seluruh jajarannya untuk melanjutkan langkah-langkah yang telah dilakukan. Secara khusus, Jokowi memerintahkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk terus mengendalikan instrumen moneter.
"Juga Menteri Dalam Negeri (Tito Karnavian) untuk terus mendorong agar daerah ikut bersama, berpartisipasi menekan inflasi sehingga bisa kita tekan sekecil mungkin," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)