Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan jangan sampai ada cawe-cawe pemimpin negeri dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Demokrasi Indonesia akan dalam bahaya jika pejabat negara melakukan cawe-cawe politik.
“Kalau cawe-cawe itu melibatkan instrumen kekuasaan negara dan dinilai tidak adil, jelas nasib demokrasi kita dalam bahaya,” kata AHY dalam pidato Ketum Partai Demokrat ‘Agenda Perubahan & Perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik’ di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat, 14 Juli 2023.
Dia pun menyoroti demokrasi yang berjalan saat ini. Menurut dia, rakyat saat ini takut bersuara karena khawatir diserang pihak-pihak tertentu. Fenomena ini dapat mengukur sejauh mana sebenarnya demokrasi berjalan di Tanah Air.
“Kini, rakyat takut bicara. Kalangan elite dan golongan menengah juga enggan bicara, karena khawatir bakal diserang secara membabi buta,” jelas dia.
AHY menyebut netralitas dan independensi kekuasaan negara tengah dipertanyakan. Segala penyimpangan praktik politik dan etika demokrasi harus dicegah bersama.
“Lawan politik penguasa, diidentikkan sebagai musuh negara. Netralitas dan independensi kekuasaan negara, dipertanyakan,” ucap dia.
Dia menegaskan kemunduran demokrasi tidak boleh dibiarkan semakin dalam layaknya prahara masa reformasi 1998. Dia menyampaikan perasaan rakyat tidak boleh dilukai, keadilan dan hak rakyat harus diperjuangkan.
“Masih ada waktu. Jangan biarkan kemunduran demokrasi semakin dalam. Jangan terulang prahara besar,” tegas dia.
(Nadia Ayu Soraya)
Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan jangan sampai ada cawe-cawe pemimpin negeri dalam Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024.
Demokrasi Indonesia akan dalam bahaya jika pejabat negara melakukan cawe-cawe politik.
“Kalau cawe-cawe itu melibatkan instrumen kekuasaan negara dan dinilai tidak adil, jelas nasib demokrasi kita dalam bahaya,” kata AHY dalam pidato Ketum Partai Demokrat ‘Agenda Perubahan & Perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik’ di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat, 14 Juli 2023.
Dia pun menyoroti demokrasi yang berjalan saat ini. Menurut dia, rakyat saat ini takut bersuara karena khawatir diserang pihak-pihak tertentu. Fenomena ini dapat mengukur sejauh mana sebenarnya demokrasi berjalan di Tanah Air.
“Kini, rakyat takut bicara. Kalangan elite dan golongan menengah juga enggan bicara, karena khawatir bakal diserang secara membabi buta,” jelas dia.
AHY menyebut netralitas dan independensi kekuasaan negara tengah dipertanyakan. Segala penyimpangan praktik politik dan etika demokrasi harus dicegah bersama.
“Lawan politik penguasa, diidentikkan sebagai musuh negara. Netralitas dan independensi kekuasaan negara, dipertanyakan,” ucap dia.
Dia menegaskan kemunduran demokrasi tidak boleh dibiarkan semakin dalam layaknya prahara masa reformasi 1998. Dia menyampaikan perasaan rakyat tidak boleh dilukai, keadilan dan hak rakyat harus diperjuangkan.
“Masih ada waktu. Jangan biarkan kemunduran demokrasi semakin dalam. Jangan terulang prahara besar,” tegas dia.
(
Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)