medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto akan mengumpulkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala BIN Budi Gunawan besok di kantornya. Hal ini untuk menyelesaikan polemik pembelian 5.000 pucuk senjata api.
"Untuk masalah isu soal senjata saya sudah minta semua pihak supaya enggak bicara dulu lah ya. Kita selesaikan di dalam. Sementara kita akan selesaikan. Rencana rapat besok ya, semua saya undang," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.
Baca: Presiden Minta Anak Buahnya tak Buat Gaduh
Selain tiga kepala institusi negara tersebut, Wiranto juga mengundang Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu serta perwakilan dari Pindad, dan Bea Cukai.
Menurut dia, polemik ini sebetulnya bukan masalah besar. Hal ini, kata dia, hanya perlu koordinasi antar kementerian dan lembaga yang lebih teliti dan jelas sehingga dapat memutuskan suatu keputusan yang tak melanggar Undang-undang.
"Tapi saya sudah meminta supaya isu soal senjata sudah selesai lah ya," ucap dia.
Baca: Isu Senjata Ilegal Ciptakan Polemik di Level Pimpinan TNI-Polri
Wiranto berjanji akan menyampaikan hasil rapat besok kepada publik. Namun, ia menjamin sejauh ini tak ada ancaman terhadap keamanan negara.
"Saya jamin kemarin (polemik senjata api) tidak akan mengganggu kondisi keamanan nasional," kata dia.
Polemik pembelian 5.000 pucuk senjata api ini mencuat dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat 22 September. Ia menyebut pembelian senjata ini sebagai ancaman keamaan lantaran dilakukan oleh lembaga non-militer
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto akan mengumpulkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala BIN Budi Gunawan besok di kantornya. Hal ini untuk menyelesaikan polemik pembelian 5.000 pucuk senjata api.
"Untuk masalah isu soal senjata saya sudah minta semua pihak supaya enggak bicara dulu lah ya. Kita selesaikan di dalam. Sementara kita akan selesaikan. Rencana rapat besok ya, semua saya undang," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.
Baca:
Presiden Minta Anak Buahnya tak Buat Gaduh
Selain tiga kepala institusi negara tersebut, Wiranto juga mengundang Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu serta perwakilan dari Pindad, dan Bea Cukai.
Menurut dia, polemik ini sebetulnya bukan masalah besar. Hal ini, kata dia, hanya perlu koordinasi antar kementerian dan lembaga yang lebih teliti dan jelas sehingga dapat memutuskan suatu keputusan yang tak melanggar Undang-undang.
"Tapi saya sudah meminta supaya isu soal senjata sudah selesai lah ya," ucap dia.
Baca:
Isu Senjata Ilegal Ciptakan Polemik di Level Pimpinan TNI-Polri
Wiranto berjanji akan menyampaikan hasil rapat besok kepada publik. Namun, ia menjamin sejauh ini tak ada ancaman terhadap keamanan negara.
"Saya jamin kemarin (polemik senjata api) tidak akan mengganggu kondisi keamanan nasional," kata dia.
Polemik pembelian 5.000 pucuk senjata api ini mencuat dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat 22 September. Ia menyebut pembelian senjata ini sebagai ancaman keamaan lantaran dilakukan oleh lembaga non-militer
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)