Jakarta: Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengatakan HB Jassin adalah pahlawan peradaban bagi masyarakat Indonesia. Ia mengusulkan HB Jassin diangkat menjadi pahlawan nasional.
"Karena itu akan menjadi tonggak sejarah jika Pak Jassin diangkat menjadi pahlawan nasional," kata Gobel dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Februari 2022.
Ia mengatakan pahlawan nasional tak harus menjadi pelaku politik atau orang yang berperang. Sumbangsih Jassin bagi Indonesia tak akan lekang oleh waktu.
HB Jassin lahir di Gorontalo pada 1917 dan wafat pada 2000. Ia juga pernah tinggal di Kalimantan, Medan, dan kemudian menetap di Jakarta. Selain menjadi sastrawan, HB Jassin lebih dikenal sebagai dokumentator dunia sastra Indonesia.
"Semua dilakukan dengan uang pribadinya dan dikerjakan sejak 1933 hingga akhir hayatnya. Berkat Pak Jassin kita mengenal tulisan tangan Chairil Anwar dan Amir Hamzah. Keduanya penyair terbesar Indonesia,” kata Gobel.
Baca: Usulan Penundaan Pemilu Segera Disampaikan Ke Jokowi
Menurut Gobel, Jassin tak hanya mengumpulkan buku, majalah, dan koran. Jassin juga mengumpulkan rekaman suara, foto, maupun video. Bahkan, coretan-coretan tangan para penyair.
"Hidupnya sangat sederhana. Dan ia lebih memilih menjaga sastra Indonesia daripada menerima tawaran untuk menjadi dosen di perguruan-perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat maupun di Australia," ungkap Gobel.
Legislator Partai NasDem itu mengungkapkan apa yang dilakukan Jassin adalah sumbangan sangat penting bagi ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban Indonesia. Jassin mengabdikan sepanjang hidupnya bagi pengembangan dan pendokumentasian sastra Indonesia.
"Gagasan dan pemikirannya di bidang kritik sastra terwariskan hingga kini, tak hanya bagi peminat sastra dan pegiat sastra tapi juga bagi pelajar dan mahasiswa, bahkan bagi peneliti asing," ujar Gobel.
Menurut Gobel, sudah saatnya bangsa ini secara sungguh-sungguh dan serius menghargai pejuang sastra dan peradaban ke tempat yang lebih baik. Ia mengatakan anugerah gelar pahlawan nasional terhadap HB Jassin akan menjadi cahaya dan cara pandang baru bagi bangsa Indonesia dalam melihat makna kepahlawanan.
Kepahlawanan bukan hanya bermakna perang dan politik, tapi juga perjuangan di bidang kebudayaan dan peradaban. Pemberian gelar pahlawan nasional untuk HB Jassin akan menjadi sejarah baru bagi Indonesia.
"Bahwa kita, sebagai bangsa Indonesia, memberikan tempat yang tinggi pada kepahlawanan peradaban, pada kepahlawanan kebudayaan, khususnya di bidang sastra. Apa yang dilakukan Jassin adalah mengawetkan ingatan publik tentang nilai-nilai, tentang visi, tentang kehalusan budi, dan tentang semangat para sastrawan yang berkontribusi pada zamannya, bahkan untuk ratusan atau ribuan tahun ke depan," kata Gobel.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan HB Jassin layak mendapat gelar pahlawan nasional. Jassin memenuhi syarat diangkat sebagai pahlawan nasional.
Mahfud menyebut apa yang dilakukan Jassin memperkuat optimisme dan membawa kelembutan bangsa. Menurutnya, sastra itu mencerminkan dan mengekspresikan kemanusiaan dan kehidupan sosial.
"Jassin juga ikut berperan dan membangun kesadaran sosial dan kesadaran nasional," ujar Mahfud.
Cendekiawan Fachry Ali menyatakan apa yang dilakukan Jassin adalah mereproduksi soft power secara terus menerus. Menurutnya, sastra adalah kekuatan soft power suatu bangsa. Nirwan Dewanto menyatakan Jassin adalah wali sastra Indonesia.
Jakarta: Wakil Ketua DPR
Rachmat Gobel mengatakan HB Jassin adalah pahlawan peradaban bagi masyarakat Indonesia. Ia mengusulkan HB Jassin diangkat menjadi
pahlawan nasional.
"Karena itu akan menjadi tonggak sejarah jika Pak Jassin diangkat menjadi
pahlawan nasional," kata Gobel dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Februari 2022.
Ia mengatakan pahlawan nasional tak harus menjadi pelaku politik atau orang yang berperang. Sumbangsih Jassin bagi Indonesia tak akan lekang oleh waktu.
HB Jassin lahir di Gorontalo pada 1917 dan wafat pada 2000. Ia juga pernah tinggal di Kalimantan, Medan, dan kemudian menetap di Jakarta. Selain menjadi sastrawan, HB Jassin lebih dikenal sebagai dokumentator dunia sastra Indonesia.
"Semua dilakukan dengan uang pribadinya dan dikerjakan sejak 1933 hingga akhir hayatnya. Berkat Pak Jassin kita mengenal tulisan tangan Chairil Anwar dan Amir Hamzah. Keduanya penyair terbesar Indonesia,” kata Gobel.
Baca:
Usulan Penundaan Pemilu Segera Disampaikan Ke Jokowi
Menurut Gobel, Jassin tak hanya mengumpulkan buku, majalah, dan koran. Jassin juga mengumpulkan rekaman suara, foto, maupun video. Bahkan, coretan-coretan tangan para penyair.
"Hidupnya sangat sederhana. Dan ia lebih memilih menjaga sastra Indonesia daripada menerima tawaran untuk menjadi dosen di perguruan-perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat maupun di Australia," ungkap Gobel.
Legislator Partai NasDem itu mengungkapkan apa yang dilakukan Jassin adalah sumbangan sangat penting bagi ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban Indonesia. Jassin mengabdikan sepanjang hidupnya bagi pengembangan dan pendokumentasian sastra Indonesia.
"Gagasan dan pemikirannya di bidang kritik sastra terwariskan hingga kini, tak hanya bagi peminat sastra dan pegiat sastra tapi juga bagi pelajar dan mahasiswa, bahkan bagi peneliti asing," ujar Gobel.