Jakarta: Anggota Komisi VIII DPR Nanang Samodra mengusulkan dana haji digunakan untuk penanganan wabah virus korona (covid-19). Usulan itu diterapkan jika penyelenggaraan rukun Islam kelima tahun ini ditunda.
"Jadi saya ingin mengajak Pak Menteri mengasumsikan bahwa, atau membuat semacam skenario apabila ini (haji) ditunda, kira-kira dana untuk keperluan haji ini bisa dialihkan untuk menangani covid-19," kata Nanang dalam rapat kerja (raker) Komisi VIII bersama Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi melalui telekonferensi di Jakarta, Rabu, 8 April 2020.
Politikus Partai Demokrat itu menilai penyelenggaraan haji 2020 berpotensi besar ditunda. Sebab, penyebaran virus korona di Tanah Suci belum mereda.
Menag Fachrul Razi akan mengkaji usulan tersebut. Namun, dia berharap dana abadi umat itu tidak perlu sampai dialihkan.
"Mudah-mudahan nanti dana yang diberikan Menteri Keuangan akan cukup sehingga tidak perlu mengalihkan dana itu," kata Fachrul.
Baca: Sri Mulyani Ungkap Sumber Anggaran untuk Stimulus Rp405,1 Triliun
Sebelumnya, pemerintah memastikan anggaran fokus untuk penanganan masalah virus korona (covid-19). Penggunaan anggaran akan dimaksimalkan di bidang kesehatan, perlindungan sosial masyarakat, hingga perlindungan bagi dunia usaha dan industri terdampak covid-19.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah menghemat anggaran yang dianggap tidak prioritas tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta anggaran yang tidak mendesak pelaksanaannya bisa digeser.
Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp405,1 triliun untuk stimulus di berbagai bidang dalam rangka menangani covid-19. Anggaran untuk stimulus ini setara 15,9 persen dari total belanja negara sebesar Rp2.540,4 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
Jika dirinci anggaran terdiri dari Rp75 triliun untuk bidang kesehatan, Rp110 triliun untuk perlindungan sosial (social safety net), Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta Rp150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional.
Jakarta: Anggota Komisi VIII DPR Nanang Samodra mengusulkan dana haji digunakan untuk penanganan wabah virus korona (covid-19). Usulan itu diterapkan jika penyelenggaraan rukun Islam kelima tahun ini ditunda.
"Jadi saya ingin mengajak Pak Menteri mengasumsikan bahwa, atau membuat semacam skenario apabila ini (haji) ditunda, kira-kira dana untuk keperluan haji ini bisa dialihkan untuk menangani covid-19," kata Nanang dalam rapat kerja (raker) Komisi VIII bersama Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi melalui telekonferensi di Jakarta, Rabu, 8 April 2020.
Politikus Partai Demokrat itu menilai penyelenggaraan haji 2020 berpotensi besar ditunda. Sebab, penyebaran virus korona di Tanah Suci belum mereda.
Menag Fachrul Razi akan mengkaji usulan tersebut. Namun, dia berharap dana abadi umat itu tidak perlu sampai dialihkan.
"Mudah-mudahan nanti dana yang diberikan Menteri Keuangan akan cukup sehingga tidak perlu mengalihkan dana itu," kata Fachrul.
Baca:
Sri Mulyani Ungkap Sumber Anggaran untuk Stimulus Rp405,1 Triliun
Sebelumnya, pemerintah memastikan anggaran fokus untuk penanganan masalah virus korona (covid-19). Penggunaan anggaran akan dimaksimalkan di bidang kesehatan, perlindungan sosial masyarakat, hingga perlindungan bagi dunia usaha dan industri terdampak covid-19.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah menghemat anggaran yang dianggap tidak prioritas tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta anggaran yang tidak mendesak pelaksanaannya bisa digeser.
Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp405,1 triliun untuk stimulus di berbagai bidang dalam rangka menangani covid-19. Anggaran untuk stimulus ini setara 15,9 persen dari total belanja negara sebesar Rp2.540,4 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
Jika dirinci anggaran terdiri dari Rp75 triliun untuk bidang kesehatan, Rp110 triliun untuk perlindungan sosial (social safety net), Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta Rp150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)